Din Syamsuddin Bela BEM UI Kritik Jokowi, Minta Rektorat Tak Represif

29 Juni 2021 8:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsuddin Foto: Munady Widjaja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin Foto: Munady Widjaja/kumparan
ADVERTISEMENT
Guru Besar FISIP UIN Jakarta Din Syamsuddin ikut memberikan tanggapan terhadap kritikan yang disampaikan BEM UI kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
BEM UI mengkritik Jokowi melalui postingan di Instagram. Dalam postingannya, BEM UI menyebut Jokowi the king of lip service.
Terkait hal itu, Din menilai mahasiswa dari BEM UI memiliki sikap yang kritis. Ia mengatakan, memang sudah seharusnya mahasiswa bersikap kritis.
"Sikap dan pandangan BEM UI tentang Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service mencerminkan sikap anak muda kritis. Mahasiswa memang diajari berpikir kritis terhadap realitas kehidupan masyarakatnya," kata Din dalam keterangannya, Selasa (29/6).
"Itu hal biasa di kampus. Justru aneh kalau civitas akademika kehilangan daya kritis, apalagi cenderung membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar," tegas Din.
Oleh sebab itu, eks Ketum PP Muhammadiyah itu meminta rektorat UI tidak bersifat represif kepada BEM UI. Termasuk kepada pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan BEM UI.
ADVERTISEMENT
"Seyogyanya Rektorat UI tidak menyikapi sikap BEM UI secara represif dan otoriter. Begitu pula, pihak yang tidak setuju dengan pandangan BEM UI, sebaiknya ajukan argumen dan fakta tandingan," ucap Din.
Eks Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu memuji BEM UI yang sudah bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah. Sebab apa yang mereka sampaikan juga didasari dengan sejumlah data dan bukti.
"Pandangan BEM UI sebenarnya pandangan banyak orang. Namun, BEM UI memiliki keberanian moral untuk menyuarakannya. Hal itu harus dipuji, apalagi jika pandangan itu disertai bukti atau argumentasi. Itu sikap intelektual sejati," kata Din.
Lebih lanjut, Din Syamsuddin mengecam adanya upaya pembungkaman terhadap BEM UI setelah mengkritik Jokowi. Ia mengatakan kritik mahasiswa tidak akan pernah bisa dimatikan.
ADVERTISEMENT
"Upaya pembungkaman kritisisme mahasiswa hanya akan membangkitkan kritisisme kampus yang selama ini sesungguhnya tidak mati dan tidak bisa dimatikan," tutup Din Syamsuddin.
BEM UI membuat postingan di Instagram @bemui_official yang menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service. Kritikan itu disampaikan karena BEM UI menilai Jokowi selama ini hanya mengumbar janji, namun praktiknya di lapangan berbeda dengan janjinya.
Sejumlah janji yang disoroti BEM UI adalah revisi UU ITE hingga penguatan KPK.
Akibat postingan tersebut, rektorat UI memanggil BEM UI untuk dimintai keterangan dan klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, rektorat UI meminta BEM UI untuk menurunkan atau take down postingan itu, namun ditolak BEM UI.