Din Syamsuddin hingga Gatot Nurmantyo Akan Deklarasikan Gerakan KAMI

15 Agustus 2020 16:34 WIB
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor PMI, Jakarta Selatan, Kamis (19/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor PMI, Jakarta Selatan, Kamis (19/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang peringatan HUT ke-75 RI pada Senin 17 Agustus mendatang, sejumlah tokoh membentuk sebuah gerakan yang dinamakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
ADVERTISEMENT
KAMI dideklarasikan pada Selasa (18/8) tepatnya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
KAMI muncul atas inisiatif sejumlah pihak di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Din Syamsuddin, Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri, dan mantan Panglima TNI Jendral TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gerakan ini, menurut Din Syamsudin, merupakan wujud dari keresahan seluruh elemen masyarakat yang prihatin akan perkembangan bangsa Indonesia ke depan. Sehingga koalisi ini berdiri untuk menegaskan hal apa saja yang mereka nilai telah disalahartikan oleh para penguasa saat ini.
Gatot Nurmantyo Foto: kumparan
"Adanya kesamaan pikiran dan pandangan yaitu bahwa kami-kami ini memiliki pandangan yang sama kehidupan dan kenegaraan Indonesia karena akhir ini telah menyimpang dari cita-cita nasional, dari nilai dasar yang disepakati pendiri bangsa, kami dapat membuktikan telah terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai itu," ujar Din dalam pernyataan pers secara virtual, Sabtu (15/8).
ADVERTISEMENT
Pada hari dekalarasi itu, menurut Din, akan dibacakan pula maklumat yang diberi judul Maklumat Menyelamatkan Indonesia. Di dalammya, kata Din, setidaknya terdapat 8 tuntutan rakyat yang nantinya akan ditujukan kepada seluruh penyelenggara negara yang dinilai bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi saat ini di Indonesia.
"Kami mengajukan 8 tuntutan. Ada tuntutan kepada penyelenggara negara, pemerintah, sekaligus spesifik kepada Presiden. Inilah gambaran dari maklumat menyelamatkan Indonesia yang akan kami sampaikan pada selasa 18 Agustus 2020," ucap Din.
"Maklumat itu memuat antara lain butir-butir keprihatinan kami terhadap kehidupan kebangsaan kita khususnya di bidang ekonomi, politik, hukum, dan HAM, kami akan jelaskan dalam tiap butir sektor itu apa yang kami nilai, terjadi penyimpangan dan penyelewengan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Din berharap acara ini dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun ia dan seluruh koalisi telah bersiap akan potensi terburuk dengan dideklarasikannya koalisi ini.
"Kami sudah menyuarakan aspirasi rakyat, dan kami siap berdebat bahwa yang kami sampaikan adalah aspirasi real. Kalau itu semua dihadapi secara represif maka kami kembalikan kepada rakyat," beber Din.
Rachmawati Soekarnoputri. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
Ia pun meminta kepada seluruh pemangku kepentingan dapat mendengarkan aspirasi koalisi ini tanpa berupaya sedikit pun membubarkannya ataupun melawannya dengan tindakan represif.
"Terus terang jangan menganggap remeh gerakan ini, kepada semua pihak saya pesankan tidak perlu gusar, apalagi secara represeif, mungkin gerakan ini akan dibungkam, aktivisnya akan ditangkap atau acara kami akan dihalang-halangi, saya pribadi telah menyatakan diri pada sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh, dan jangan ada langkah-langkah yang represif karena kalau itu terjadi kami justru akan mengencangkan gerakan, dan saya ada disini akan mendorong kawan kawan, tidak ada titik kembali titik menyerah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Meski direncanakan akan dihadiri oleh ratusan simpatisan, Din menegaskan acara Deklarasi KAMI akan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Sebelumnya kehadiran KAMI yang dinyatakan sebagai gerakan moral ini sudah diperkenalkan ke masyarakat pada saat peluncuran di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu 2 Agustus 2020.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini.