Din Syamsuddin Kecam Aksi Teror di Moskow: Pelakunya Tak Terkait Agama Mana pun

24 Maret 2024 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsuddin bersama Mufti Russia dan Presiden Republik Tatarstan Federasi Russia, Rustam Minikhanov yang beragama Islam. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin bersama Mufti Russia dan Presiden Republik Tatarstan Federasi Russia, Rustam Minikhanov yang beragama Islam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam keras aksi teror yang menewaskan lebih 100 orang pada sebuah konser di Moskow, Federasi Russia, 22 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
"Aksi teror itu tindakan biadab yang tidak dilakukan oleh orang yang berperiketuhanan dan berperikemanusiaan. Makanya, aksi teror itu tidak terkait agama mana pun," kata Din Syamsuddin dalam keterangannya, Minggu (24/3).
Jika ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab dan menyebut diri dari kalangan Islamic States, Din Syamsuddin menilai klaim itu bersifat disinformasia atau penyesatan informasi.
Menurut anggota Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam ini, sulit dipahami kalau ada kelompok Islam yang mengancam Russia. Hubungan Federasi Russia dengan Dunia Islam sangat baik, dan Presiden Putin sangat bersimpati kepada Islam dan umat Islam. Bahkan, Federasi Russia merupakan pengamat (observer) Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan memiliki Kedutaan Besar untuk OKI di Jeddah, Saudi Arabia.
Para ahli berkumpul di dekat mayat orang-orang yang terbunuh di dekat tempat konser Balai Kota Crocus setelah insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, Sabtu (23/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, hubungan Russia-Dunia Islam sedang mesra, dan Islam berkembang pesat di Russia.
ADVERTISEMENT
Begitu pula, hubungan umat Islam dengan pemeluk Kristen Ortodoks Russia sangat baik, dan dia mengaku pernah mengikuti pertemuan antara sejumlah tokoh Dunia Islam dan Patriach (Petinggi) Gereja Ortodoks Russia di Kazan dalam suasana akrab.
"Maka, jika ada kelompok yang mengaku Islam sebagai pelaku aksi teror itu, sebagaimana diberitakan media massa asing, sangat tidak masuk akal. Jika ISIS, bukankah kelompok itu sudah menghilang, dan bukankah kelompok itu disebut-sebut didukung oleh Amerika Serikat seperti mengemuka pada debat Calon Presiden AS dulu," ucap dia.