Din Syamsuddin soal KAMI: Gerakan Moral Tak Berarti Jauh dari Politik

4 September 2020 18:28 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsuddin (tengah) pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin (tengah) pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
ADVERTISEMENT
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menggelar deklarasi di Gedung PDHI, Alun-alun Utara, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Presidium KAMI yang juga tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin turut memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Di hadapan peserta deklarasi, Din kembali menegaskan bahwa KAMI adalah gerakan moral. Tapi dia tak menampik bahwa gerakan moral tak dipisahkan dari politik.
"KAMI adalah gerakan moral. Bukan gerakan yang lain. Tapi gerakan moral tidak berarti jauh dari politik. Gerakan moral berdimensi politik dan berimplikasi politik dan bisa berpolitik, tetap berpolitik, harus berpolitik, tapi berpolitik secara moral," kata Din.
Din menjelaskan, berpolitik dengan moral yang dimaksud adalah berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan untuk pemerataan serta untuk kesejahteraan bersama. Din menyebut, berpolitik dengan moral adalah melawan segala bentuk kemerosotan moral di dunia politik.
"Kita harus melawan imoralitas. Ketika segelintir orang menguasai mayoritas aset nasional, ini adalah sebuah perbuatan imoral," ujarnya.
Suasana deklarasi KAMI di Gedung PDHI, Alun-alun Utara, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Jumat (4/9). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
"Ketika kekuasaan yang harus amanah, seperti presiden, eksekutif, tapi ketika sekarang fungsi utama dari DPR yaitu penganggaran diambilalih. Ketika hakikat negara hukum dihilangkan karena diberi imunitas, kekebalan pada pejabat-pejabat tertentu, ini adalah imoralitas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Din menjelaskan, salah satu alasan terlibat dalam KAMI adalah karena tak bisa membiarkan pelanggaran moral yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Din berkomitmen untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran.
"Saya pribadi ikut terlibat dengan beramar dan ber-nahi munkar (mencegah kemungkaran). Karena saya memahami dari ayat-ayat kitab suci dan hadis jika manusia tidak mau, tidak mampu, berdiam diri saja melihat kemungkaran, tidak mau ber-amar-makhruf dan nahi munkar, maka alamlah yang akan melakukannya. Maka kita ingin menyelamtkan bangsa ini dari kerusakan dan dari kehancuran," kata Din.