Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Banjir akibat tanggul sungai yang jebol itu tingginya mencapai 1 meter. Akibatnya, sejumlah mobil milik warga terendam.
Tak menunggu lama, sejumlah petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta wilayah Kebayoran, langsung memperbaiki tanggul.
Salah satu petugas sudin SDA, Hendi Rinaldi, mengatakan perbaikan tanggul merupakan perintah langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab potensi hujan lebat masih terjadi beberapa hari ke depan.
"Di titik ini karena tadi ada perintah langsung dari Pak Gubernur. Ini jadi prioritas utama, lanjut sampai 1 bulan ke depan," ujar Hendi saat ditemui di lokasi, Sabtu (18/1).
"Nah untuk sekarang kita persiapan langsung pasang konstruksi untuk pasang tanggul, untuk perkuatan," sambungnya.
Sebelum memperbaiki tanggul utama dengan semen, kata Hendi, pihaknya terlebih dahulu membuat tanggul sementara dengan batu dan karung pasir. Sebab jika tidak, air terus meluap.
ADVERTISEMENT
Hendi menyebut perbaikan tanggul akan memakan waktu selama 2 minggu.
"Hari ini kita langsung perkuatan. Sekarang juga kita tunggu, makanya pasukan juga ini masih tetap bertahan di sini. Kita lagi menunggu material. Material lagi jalan dari gudang, kita kerjakan hari ini juga." ucapnya.
Tak hanya menguatkan tanggul, dua pompa air stasioner dekat dengan tanggul pun disiagakan untuk menyedot air berlebih yang melewati sungai tersebut.
"Untuk rumah pompa kita kan memang sudah persiapan. Sebelum masuk musim penghujan ini kita sudah service semua pompa kita dalam keadaan baik semua juga. Ada dukungan juga dari pompa mobile. Tadi juga sempat panggil pompa mobile satu untuk bantu kita sedot air," beber Hendi.
ADVERTISEMENT
"Kalau pompa stasioner ada dua kapasitasnya, yang satu 500 liter per detik dan yang satu 250 liter per detik," lanjutnya.
Hendi mengatakan tanggul di Kompleks TVRI bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya tanggul di lokasi tersebut juga jebol saat banjir besar melanda Jakarta pada 1 Januari.
"Turap yang jebol ini kemarin sempat jebol waktu tanggal 1 (Januari), tapi itu kejadian setelah banjir surut, baru jebol. Akhirnya kita pasang semacam tanggul sementara, kita perkuatan. Dan sekarang kejadian lagi (jebol). Bukan tanggul yang sementara yang kita buat yang jebol, tapi turap belakang saluran gendong yang jebol itu," tandas Hendi.
Tetapi banjir akibat tanggul jebol kali ini lebih parah dibanding 1 Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk kondisi di sini kemarin itu tanggal 1 (Januari) banjir enggak begitu tinggi, memang ada beberapa mobil juga yang terendam di sini. Kalau untuk kali ini lebih tinggi, karena ini turapnya langsung jebol kan langsung ambrol, langsung masuk, dan enggak ketahan," tutupnya.