Dinkes Bali Kirim 98 Sampel Corona ke Kemenkes Deteksi Varian Afsel dan Inggris

5 Mei 2021 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Dinkes Bali mengirim 98 sampel positif COVID-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes untuk mendeteksi mutasi baru virus corona.
ADVERTISEMENT
Sampel tersebut dikirim setelah satu WNI (47) asal Kabupaten Badung terpapar corona varian B1351 yang berasal dari Afrika Selatan dan satu WNI (23) asal Kota Denpasar terpapar corona varian B117 dari Inggris.
"Sampel yang sudah dikirim ke Litbangkes sebanyak 98 sampel," kata Kepala Dinkes Bali I Ketut Suarjaya saat dihubungi wartawan, Rabu (5/5).
Suarjaya mengatakan, Kemenkes akan menguji sampel tersebut dengan alat genome sequencing. Hasil uji sampel untuk memetakan penularan transmisi lokal virus tersebut. Pengiriman sampel akan dilaksanakan hingga pada akhir Mei nanti.
Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi massal di Denpasar, Bali. Foto: Dok. Istimewa
"Nantinya kasus positif di bulan Mei ini di wilayah kasus itu [Bandung dan Denpasar] semua sampel akan kita kirim ke Litbangkes dan itu yang menentukan apakah sudah terjadi transmisi lokal di daerah situ atau belum. Karena yang bisa melakukan Genome Sequencing," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelusuran kontak, satu orang yang kontak dengan pasien terpapar corona varian Afrika Selatan dinyatakan mengidap COVID-19. Menurut Suarjaya, pasien tersebut telah sembuh.
Selain itu, beberapa keluarga dekat dinyatakan negatif COVID-19. Penelusuran kontak masih terus dilakukan di dua wilayah tersebut.
Ia meminta warga bersedia mengikuti program vaksinasi dalam menghadapi mutasi corona. Ia mengatakan vaksinasi masih efektif menjaga imun tubuh untuk menangkal corona. Dia juga berharap warga mengurangi aktivitas dan semakin ketat menjalankan protokol kesehatan.
"Satu kasusnya meninggal [terpapar corona varian Afsel] dia tidak divaksin, yang kedua [terpapar varian Inggris] sembuh, sudah divaksin dua kali. Artinya vaksinasi merupakan satu cara untuk melindungi diri. Tentu dengan adanya varian baru ini kita harus hati-hati, waspada karena [penularannya] lebih kuat, cepat, mematikan pasti begitu karena dia mutasi virus ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT