Dinkes Bandung Barat Pastikan Ada Pendeta Positif Corona Meninggal Dunia

25 Maret 2020 0:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat memastikan terdapat satu pasien positif terinfeksi corona meninggal dunia. Pasien tersebut sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan merupakan seorang pendeta. Istri pasien tersebut pun dipastikan positif corona dan sedang menjalani isolasi di RS Hasan Sadikin Bandung.
ADVERTISEMENT
"Kita ada pasien positif corona (COVID-19), dua orang asal Desa Cihanjuang, Parongpong KBB (Kabupaten Bandung Barat). Pendeta satu meninggal dunia, sementara satunya lagi istrinya yang sedang diisolasi di Hasan Sadikin Bandung," kata Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Nanang ketika dikonfirmasi, Selasa (24/3).
Nanang menambahkan, pendeta tersebut diketahui sempat mengikuti kegiatan agama di Lembang Asri, Kabupaten Bandung Barat pada tanggal 3 hingga 4 Maret. Kemudian, ada satu pasien yang turut terpapar dalam kegiatan itu. Pasien yang belum diketahui usianya itu bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang dan berdomisili di Kota Bandung.
"Iya, dokter yang bekerja di RSUD Lembang jemaatnya dia, cuma dokter itu beralamat di Kota Bandung," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Nanang menduga banyak pasien lainnya yang terpapar akibat kegiatan agama di Lembang Asri tersebut. Menurut Nanang, saat ini pihaknya sedang menelusuri untuk mengetahui jemaat yang hadir dalam kegiatan itu.
Mereka dipastikan berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Jika sudah ditemukan, maka bakal dilakukan rapid tes pada mereka.
Adapun dari penelusurannya, Nanang mengatakan, pendeta tersebut memiliki mobilitas tinggi dan sempat berkunjung ke sejumlah negara terjangkit. Kegiatan keagamaan di Lembang itu diduga dihadiri oleh sekitar 2 ribu orang dan dibagi ke dalam empat sesi.
"Dinyatakan ODP (Orang dalam Pemantauan) semua yang ikut acara itu. Tindakan sementara, lokasi acara itu sudah disemprot disinfektan," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun membeberkan tiga klaster penularan di wilayahnya. Pria yang akrab disapa Emil itu menyebut alur penularan corona di Jawa Barat terbagi tiga klaster. Ketiganya merupakan acara seminar.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Pertama, kata Emil, merupakan klaster Musda Hipmi di Karawang pada 9 Maret 2020. Dua pejabat utama di Jabar, yakni Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wawali Kota Bandung Yana Mulyana terpapar di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian yang kedua adalah klaster acara seminar ekonomi syariah di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 25-28 Februari 2020. Klaster ketiga adalah acara keagamaan GBI yang di Kota Bogor yang digelar juga pada akhir Februari 2020. Klaster keempat adalah salah satu acara di Lembang yang tidak dijelaskan oleh Ridwan Kamil acara apa itu.
"Nah dua acara di Bogor, 1 Lembang, 1 Karawang, ini adalah temuan dari hasil tes mandiri yang kita lakukan sejak 8 hari lalu," ujar pria yang akrab disapa Emil itu, kepada wartawan, Selasa (24/3).