Dinkes Cianjur soal Kesurupan Massal Pabrik Boneka: Tidak Terkait Makhluk Halus

22 Februari 2024 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di PT Aurora Word saat kesurupan massal terjadi. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di PT Aurora Word saat kesurupan massal terjadi. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menyebutkan fenomena kesurupan massal di pabrik boneka murni akibat gangguan psikologis dalam tahap normal
ADVERTISEMENT
Kesurupan massal itu terjadi di pabrik PT Aurora Word, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (22/2), pukul 09.00 WIB.
"Kondisi statusnya memang di bawah sadar, tapi tidak ada hubungannya dengan makhluk halus atau kasat mata lainnya. Sama saja seperti orang tidur dan mengigau," kata Yusman kepada kumparan, Kamis (22/2).
Yusman mengungkapkan, fenomena itu sering disebut juga dengan istilah delirium dan penanganannya sangat mudah cukup dengan pemberian obat penenang. "Ini sebetulnya fenomena psikis, dengan dibeerikan obat penenang juga akan kembali normal," jelasnya.

Karyawati Berhamburan

Suasana di PT Aurora Word saat kesurupan massal terjadi. Dok: Ist.
Saat kesurupan massal itu terjadi, puluhan karyawati pabrik berhamburan keluar.
"Sebagian besar karyawan perempuan. Mereka tiba-tiba saja pingsan, menangis dan menjerit-jerit," kata Nani, seorang karyawati pabrik, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Untuk menenangkan situasi di lingkungan pabrik yang cukup mencekam, kata Nani, pihak manajemen mendatangkan beberapa orang ustaz.
"Tidak lama kemudian banyak ustaz yang datang untuk mengobati dan menenangkan para karyawan yang kesurupan, ada sekitar 20 orang di blok P1. Selang satu jam, kesurupan massal kembali terjadi di ruang P2," jelasnya.
Suasana di PT Aurora Word saat kesurupan massal terjadi. Dok: Ist.
Setelah situasi mulai tenang, sambung Nani, manajemen memulangkan lebih awal para karyawan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
"Tadi dipulangkan lebih awal, karena mungkin takut terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ditakutkan ada penambahan karyawan yang kesurupan," ujarnya.