Dinkes DIY: Saat Ini Skrining Kurang Efektif, Prokes Harus Baik Misalnya di Mal

19 Juli 2022 14:51 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana baru di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tanpa pedagang kaki lima (PKL), Kamis (10/2/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana baru di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tanpa pedagang kaki lima (PKL), Kamis (10/2/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami peningkatan. Dari data Pemda DIY per 18 Juli, angka kasus corona aktif di DIY mencapai 506 kasus.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, peningkatan kasus corona terjadi karena aktivitas masyarakat sudah mulai longgar.
"Ketika kelonggaran beberapa regulasi dalam pelaksanaan protokol kesehatan dan kebutuhan dasar hidup yang mendesak maka tidak menutup kemungkinan adanya kelengahan dalam mengantisipasi penularan COVID-19," kata Pembajun dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Selasa (19/7/2022).
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (25/1/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menurut Pembajun, perlu adanya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk melindungi diri dan keluarga terhadap paparan corona.
Di sisi lain, Pembajun mengatakan, skrining masyarakat pun sudah tak efektif untuk menekan kasus lantaran mobilitas masyarakat sudah tinggi.
"Skrining massal untuk saat ini kurang efektif karena tingkat mobilitas sudah tinggi," terangnya.
Pengunjung mal. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kunci pencegahan kasus corona agar tak kembali meluas, menurut Pembajun, adalah penerapan prokes yang ketat. Termasuk, saat masyarakat berada di ruang publik seperti di mal.
ADVERTISEMENT
"Penerapan prokes dengan pengawasan lebih baik lagi. Misalnya, di mal pemanfaatan cek suhu," jelasnya.