Dinkes DKI: Awal Transmisi Lokal Omicron Bukan Krukut, tapi Lab di Luar Jakarta

15 Januari 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengungkapkan awal mula kasus transmisi lokal COVID-19 varian Omicron di Jakarta. Rupanya, transmisi lokal ini bukan muncul pertama kali dari warga Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, melainkan berasal dari laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya lokal di kita bukan hanya di Krukut ya. Sebelumnya sudah pernah teridentifikasi ada salah satu laboratorium. Laboratorium ini bukan di Jakarta, lab rujukan untuk layanan PCR ada di provinsi tetangga. Saya tidak perlu sebut, ada di dua provinsi tetangga," ujar Widyastuti dalam diskusi virtual bertajuk 'Bersiap Hadapi Gelombang Omicron' yang diadakan MNC Trijaya, Sabtu (15/1).
"Yang bersangkutan mempunyai asrama di daerah Jakarta. Jadi itu teridentifikasi juga sebagai kasus di DKI yang pertama sebelum masalah Krukut," lanjut dia.
Bagaimana dengan awal kasus di Krukut yang telah menginfeksi 67 warganya, bahkan satu orang di antaranya positif terpapar varian Omicron?
Ia menjelaskan, untuk klaster di Krukut ini berawal dari seorang ibu yang memiliki riwayat bepergian ke luar kota untuk piknik.
ADVERTISEMENT
Menurut Widyastuti, ibu tersebut awalnya mengeluh sakit kemudian dirawat di RSUD Tamansari untuk dilakukan tes PCR, dan hasilnya positif COVID-19. Bahkan, dia juga sudah mendapatkan vaksin lengkap dua dosis. Sesuai aturan dari Kemenkes, dilakukan whole genome sequencing.
"Kita teruskan, yaitu pertama adalah orang dengan reinfeksi, infeksi ulang. Lalu yang kedua, orang dengan vaksin yang sudah lengkap, klaster yang banyak, perjalanan luar negeri dan sebagainya. Karena [ibu] itu memenuhi kriteria sudah vaksin dua kali, sehingga kita lakukan WGS dan hasilnya positif," beber dia.
Sejumlah warga menunggu untuk menjalani tes usap COVID-19 massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Tak hanya itu, ibu tersebut juga memiliki riwayat bepergian ke luar Jakarta, yakni piknik berkelompok. Namun, tidak disebutkan ke daerah mana ibu itu pergi.
"Ibu ini sebelumnya bepergian ke luar Jakarta. Mereka dalam satu komunitas itu piknik ke luar DKI dan kembali, sehingga dilakukan tracing dengan cepat kepada semua kontak erat Ibu tersebut," jelas Widyastuti.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Widyastuti memastikan kasus di Krukut bukanlah yang pertama untuk penyebaran Omicron transmisi lokal.
"Tapi sebelum Krukut tadi saya sampaikan adalah memang ada asrama tadi. Tetapi asramanya ada, dia sangat-sangat betul-betul asrama tertutup ya. Jadi itulah kita lakukan tes ternyata positif," tutup dia.
Per Jumat (15/1) kemarin, sebanyak 1.026 warga RW 02 Kelurahan Krukut, Jakbar, menjalani tes PCR usai ditemukan kasus COVID-19. Hasilnya, 67 warga dinyatakan positif COVID-19.
Warga di sana pun menjalani micro lockdown untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar tidak ditemukan kasus positif di wilayahnya. Sebanyak 4 RT di RW 02 Krukut terpaksa dilockdown karena kasus corona. Termasuk ada dugaan warga terjangkit Omicron.