Dinkes Investigasi Penyebab Warga Bali Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca

17 Juni 2021 14:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca.
 Foto: Pedro Nunes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, berinisial W (49) meninggal pada Selasa (15/6). Belum diketahui sebab kematian namun ia sempat mengikuti vaksinasi Senin (15/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19 Bali Dewa Made Indra mengatakan, Dinas Kesehatan sedang menginvestigasi sebab kematian W.
"Sekarang sedang dilakukan penelitian investigasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung," kata dia kepada wartawan, Kamis (17/6).
Indra meminta warga tak buru-buru menyimpulkan kematian W disebabkan vaksin. Kesimpulan tanpa bukti medis, menurut Indra, berdampak pada program vaksinasi. Apalagi, vaksinasi adalah satu cara terbaik meminimalisir penularan COVID-19.
"Kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan ya, mengaitkan langsung antara vaksinasi dengan kematian. Ini harus ada penelitian, pengujian secara medis, sebelum itu mohon jangan membuat kesimpulan sendiri, karena ini berbahaya di saat kita sedang kita melakukan vaksinasi yang semakin masif kepada masyarakat. Jangan dihadapkan pada hal-hal seperti ini nanti mengganggu kelancaran vaksinasi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Indra berharap warga tak takut divaksin. Sebanyak 1,6 juta warga Bali telah menjalani vaksinasi dosis pertama. Belum ada kematian disebabkan oleh vaksin.
"Yang sudah divaksin 1.6 juta, ada kejadian dua (meninggal setelah divaksin), boleh gak dia ini di ambil kesimpulan? Ga boleh, jangan begitu tunggu hasil kajian dilakukan Dinkes," kata dia.
Indra menyatakan, kematian bisa menyerang saja tanpa mengikuti vaksinasi. Ia mencontohkan kematian eks pebulu tangkis Markis Kido.
Indra mengatakan, Markis meninggal karena serangan jantung bukan karena aktivitas bermain bulu tangkis.
"(Kematian) itu bisa terjadi di mana saja tanpa ada vaksinasi. lihat atlet pebulu tangkis kita sedang main l, rontok. Apakah bulu tangkis menyebabkan dia meninggal? Boleh mengambil kesimpulan gt? Ga boleh. Nanti orang enggak main bulu tangkis kalau gitu," kata dia.
ADVERTISEMENT