Dinkes Jateng Mengaku Tak Istimewakan Solo soal Vaksinasi

23 Juli 2021 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menampik tudingan mengistimewakan Kota Solo dalam hal pendistribusian vaksin.
ADVERTISEMENT
Sebab, daerah yang saat ini dipimpin oleh putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka memimpin percepatan vaksinasi di Jawa Tengah (Jateng).
Pencapaian vaksinasi COVID-19 di Solo sampai Kamis (22 /7) mencapai 60 persen. Jauh meninggalkan kabupaten/kota yang lainnya di Jawa Tengah.
"Vaksin yang didistribusikan Pemprov Jateng ke kabupaten/kota semua proporsional sesuai jumlah penduduk masing-masing daerah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo melalui pesan singkat kepada kumparan, Jumat (23/8).
Ia menjelaskan, selain sesuai dengan jumlah penduduk, distribusi vaksin juga dipengaruhi oleh kecepatan suatu daerah dalam melakukan vaksinasi.
Itu berarti daerah yang cepat melakukan vaksinasi corona memang pasti akan lebih cepat pula mendapat jatah vaksin.
"Indikator lainnya, kecepatan penyuntikan di masing-masing daerah, semakin cepat diprioritaskan. Lalu tingginya kasus di suatu wilayah juga mendapat prioritas," jelas Yulianto.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan vaksinasi COVID-19 Solo hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 60 persen dari target 417.151 orang.
"Pencapaian angka untuk vaksinasi tahap pertama sudah diberikan kepada sebanyak 253.910 orang, sedangkan dosis tahap kedua sebanyak 147.710 orang," kata Ahyani, Jumat (23/7).
Padahal kasus aktif corona di Kota Solo per Jumat (23/7) itu hanya 888 orang. Jumlah kasus aktif itu lebih sedikit ketimbang daerah-daerah lain di Jateng seperti Kabupaten Boyolali, Kota Semarang dan Kabupaten Cilacap.
Di Kota Boyolali itu kasus aktifnya mencapai 2.424 orang. Kota Semarang kasus aktifnya mencapai 2.029. Kemudian Kabupaten Cilacap mencapai 2.022 orang.
Dari jumlah kasus aktif yang banyak itu, Cilacap misalnya, persentase penduduk sudah divaksin dosis pertama hanya 10 persen dari target 1.532.617 orang. Sementara itu yang sudah disuntik vaksin dosis kedua 6,41 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana mengatakan kecilnya persentase vaksin ke warga di Cilacap karena minimnya stok vaksin.
Demikian juga Kudus, di mana di daerah itu corona pernah meroket. Mereka baru 20 persen melakukan vaksinasi, bahkan sekarang kehabisan jatah.