Dinkes Kota Bandung: Kondisi Ketua KPPS Pasirwangi Sudah Menurun karena Begadang

17 Februari 2024 11:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Jajang Safaat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Jajang Safaat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemkot Bandung mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Jajang Safaat. Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, mengatakan kondisi Jajang memang sudah menurun sejak beberapa hari sebelum tanggal 14 Februari.
ADVERTISEMENT
Kondisi Jajang, menurut Anhar, kemudian semakin menurun karena begadang mengurusi pemungutan dan penghitungan suara. Bahkan, ketika masuk ke rumah sakit pun kondisinya sudah parah.
"Penyebabnya terutama itu kelelahan yang sangat luar biasa," kata dia ketika ditemui pada Sabtu (17/2).
Untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari, Anhar sudah memerintahkan pada Kepala Puskesmas di Kota Bandung untuk mengecek ada atau tidaknya petugas KPPS yang dirawat di rumah sakit setelah pemungutan dan penghitungan suara.
"Saya sudah meminta seluruh Kepala Puskesmas ngecek lagi seluruh anggota KPPS untuk memastikan takut masih ada yang sakit-sakit sesudahnya," ujar dia.
Untuk Pemilu selanjutnya, Anhar mengharapkan ritme kerja para petugas KPPS dapat diatur sedemikian rupa. Pola makan dan waktu istirahat para petugas KPPS pun harus diatur dengan baik. Mereka dianjurkan agar tidak begadang.
ADVERTISEMENT
"Saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan gitu," kata dia.
Sebelumnya, adik Jajang, Juju Juariah, mengatakan kondisi kakaknya sudah mulai menurun sejak dua hari sebelum proses pemungutan suara.
Namun, karena merasa ada tugas yang mesti dikerjakan, Jajang memaksakan diri untuk bekerja pada tanggal 14 Februari mengurusi proses pemungutan suara. Setelah proses pemungutan suara rampung, kondisi Jajang semakin memburuk. Dia langsung pulang ke rumah ketika proses penghitungan suara sedang berlangsung.
Pada Kamis (15/2), Jajang diantar oleh Juju ke dokter umum untuk mendapatkan penanganan. Dokter pun memberi Jajang beberapa obat. Namun, obat yang diberikan ternyata tak membuat kondisi Jajang makin membaik.
Pada Jumat (16/2), Jajang akhirnya dirujuk ke RS Al-Islam. Ketika dicek, tensinya ternyata rendah dan detak jantungnya begitu cepat. Meski kondisinya sudah memburuk, kata Juju, kakaknya masih sempat menanyakan soal proses penghitungan suara yang berlangsung di TPS.
ADVERTISEMENT