Dinkes soal Penyebaran Corona di Semarang Tercepat Kedua: Pelacakan Kontak Masif
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Incidence rate di Jayapura yakni 59,7 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara di Semarang mencapai 50,4 kasus per 100 ribu penduduk.
Menanggapi data tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes ) Kota Semarang menyatakan salah satu faktor cepatnya penularan virus corona di wilayahnya karena pengembangan sistem surveilans.
Menurut WHO, surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
“Ada beberapa faktor, salah satu yang bisa kami jelaskan karena adanya pengembangan sistem surveilans yang dilakukan. Sehingga dapat menggambarkan kondisi real kejadian kasus COVID-19 di Kota Semarang,” kata Kadinkes Kota Semarang, dr Abdul Hakam, kepada wartawan Rabu (22/7).
Namun, Hakam tak menjelaskan detail pengembangan sistem surveilans yang dimaksudkan seperti apa. Dia kemudian mengatakan tingginya penularan juga hasil masifnya pelacakan kontak (tracing) dari klaster perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Selain itu kami juga masih terus melakukan upaya tracing secara masif bahkan sampai ke perusahaan-perusahaan, Sehingga ada penambahan kasus konfirm yang cukup tinggi akhir-akhir ini” ucapnya.
Meski tingkat penularan corona di Semarang begitu cepat, Hakam memastikan hal ini ditangani secara baik. Hal tersebut dibuktikan dengan angka kesembuhan yang juga meningkat.
“Insyaallah kasus COVID-19 di Semarang bisa kita tangani dengan baik dan cepat. Hal tersebut bisa dilihat dari angka kesembuhan yang terus meningkat,” tegasnya.
***