Dino Patti Djalal Ungkap Alasan Kenapa Harus Mendukung Perjuangan Ukraina

24 Agustus 2022 20:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dino Patti Djalal Foto: www.bunghatta.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Dino Patti Djalal Foto: www.bunghatta.ac.id
ADVERTISEMENT
Eks Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sekaligus pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menegaskan komitmen dan suara bulat terhadap solidaritasnya bagi warga Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dukungan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina ke-31 yang digelar di Sekretariat FPCI pada Rabu (24/8). Acara ini turut dihadiri oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Dalam pidato sambutannya di hadapan Hamianin, Dino meluruskan bahwa apabila seseorang mendukung Ukraina, maka bukan berarti artinya ia mendukung Barat dan Sekutunya.
"Biar saya perjelas, saya sering mengalami ini, 'Dino Anda membela Ukraina, Anda pro-Barat, Anda pro-NATO'," kata Dino, seraya meniru tudingan-tudingan yang pernah ia dengar.
Lebih lanjut, Dino menjelaskan Ukraina dan Indonesia memiliki pandangan yang sama akan pentingnya kemerdekaan dan kedaulatan bagi suatu negara.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dan Pendiri FPCI Dino Patti Djalal di Peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina di Sekretariat FPCI, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
"Ini bukan soal pro-Barat, ini tentang pro-kemerdekaan, ini tentang mempertahankan kedaulatan, demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Dino, dukungan terhadap Ukraina akan terus menjadi komitmennya terlepas dari negara manapun yang tidak memberikan dukungan sama sekali.
"Jika Barat tidak mendukung Ukraina, (maka) saya yang akan mendukung Ukraina," ucap Dino.
Ia kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menentang Rusia, namun ia hanya ingin tatanan dunia yang stabil dan damai sehingga dapat dihuni oleh generasi di masa depan kelak.
Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991. Setiap tahun, masyarakat Ukraina memperingatinya dengan menggelar parade dan bersuka cita.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dan Pendiri FPCI Dino Patti Djalal di Peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina di Sekretariat FPCI, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Namun peringatan hari kemerdekaannya pada tahun ini berlangsung lebih kelam dan kelabu, sebab Ukraina masih harus bertahan menghadapi agresi militer Rusia yang sudah memasuki bulan keenam.
ADVERTISEMENT
Di Kiev, pemerintah setempat melarang perayaan besar-besaran dan bahkan memberlakukan jam malam, menutup fasilitas publik di mana masyarakat biasanya berkumpul di hari libur nasional itu.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan berlindung diri, sebab Rusia diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak serangan ke negara itu hari ini.
"Pertama kali dalam sejarah modern kita, kita tidak merayakannya secara normal. Pertama kali dalam sejarah kita, Presiden Ukraina menyatakan bahwa hari ini semua kantor pemerintah, semua tempat umum di mana orang biasanya berkumpul, akan ditutup akibat ancaman langsung dari tetangga kita," tutur Hamianin.