Dino Patti Jalal Usul ke Jokowi: Minta Putin Tak Pakai Senjata Nuklir ke Ukraina

26 Juni 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Mikhail Tereshchenko/Sputnik/AFP, Ukrainian Presidential
zoom-in-whitePerbesar
Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Mikhail Tereshchenko/Sputnik/AFP, Ukrainian Presidential
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini bertolak menuju Eropa dalam rangka kunjungan kerja (kunker). Negara pertama yang akan dikunjungi Jokowi adalah Jerman, setelahnya Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini adalah sejumlah hal yang perlu dicapai Jokowi dalam pertemuan dengan Putin, salah satunya kepastian tak menggunakan senjata nuklir.
“Mengupayakan komitmen Presiden Putin untuk tidak menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina dalam skenario apa pun,” kata Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal sebagaimana dilihat dari Youtube FPCI, Minggu (26/6)
“Karena Presiden Putin belum jelas mengatakan tidak menggunakan senjata nuklir bahkan siaga nuklir Rusia ditingkatkan,” beber Dino.
Momentum pertemuan dengan Putin dan Zelensky, Indonesia dapat mencoba menjembatani pertemuan Presiden Putin dan Zelensky secara fisik. Ini penting karena sejak konflik ini berlangsung, Presiden Putin dan Zelensky belum pernah berbicara dan belum pernah bertemu.
“Padahal Presiden Zelensky sendiri sudah menyatakan siap bertemu dengan Presiden Putin dengan pertemuan tanpa syarat,” papar Dino.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang perlu dicapai, lanjut Dino, Presiden Jokowi dapat mendorong suatu skema yang disetujui Presiden Putin dan Zelensky untuk membantu penanganan pengungsi Ukraina yang jumlahnya sudah 15 juta orang lebih, baik yang di dalam Ukraina dan di luar Ukraina.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga dapat membantu skema kebijakan pangan dan energi yang dapat membuat ekonomi dunia tidak semakin memburuk seperti yang terjadi sekarang.
“Sewaktu bertemu Presiden Zelensky, Presiden Jokowi dapat menjanjikan Indonesia akan memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat dan pengungsi Ukraina," katanya.
Khusus dalam pertemuan dengan Putin, Jokowi perlu hati-hati untuk menghindari berbagai hal yang dapat disalahartikan bahwa Indonesia memberi legitimasi terhadap invasi Rusia di Ukraina.
“Akan lebih baik jika Jokowi bisa mendapat penegasan dari Presiden Putin bahwa serangan militer Rusia terhadap Ukraina tidak dimaksudkan untuk menaklukkan Ukraina ataupun mencaplok, dan mendapat jaminan dari Presiden Putin aksi militer akan berakhir dalam waktu dekat, kalau ada penegasan secara prinsipil saja dalam hal ini akan sangat membantu penanganan konflik ke depan dan akan diapresiasi dunia internasional,” pungkas Dino.
ADVERTISEMENT