Diperiksa Bareskrim, Refly Harun Dicecar 16 Pertanyaan soal Video dengan Gus Nur

3 November 2020 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, telah menuntaskan pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus Gus Nur yang diduga menghina Nahdlatul Ulama (NU).
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan tersebut, Refly dicecar belasan pertanyaan oleh penyidik Bareskrim mengenai video dengan Gus Nur yang diunggah di kanal YouTubenya pada 17 Oktober.
Diketahui Gus Nur menjadi tersangka karena ucapannya diduga menghina NU saat berbincang dengan Refly yang diunggah di YouTube berjudul 'GUS NUR, NAHDLIYIN OPOSISI!!'.
“Ada 16 pertanyaan. Dari itu, ya, pertanyaan inti yang sekadar identitas. Intinya menanyakan pembuatan video,” kata Refly usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Refly Harun pada acara Focus Group Discussion (FGD) Konstitusi di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Refly menuturkan, video tersebut dibuat atas ajakan Gus Nur. Refly menyebut, kolaborasi merupakan hal yang biasa dalam YouTube.
“Kalau dunia YouTube itu kan biasa, ya, namanya kolaborasi. Jadi kontennya di Gus Nur dan di saya,” ujar Refly.
ADVERTISEMENT
Dalam kasusnya, Gus Nur menjadi tersangka berdasarkan LP/600/X/2020 Bareskrim tertanggal 22 Oktober 2020.
Terdakwa pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Nahdatul Ulama (NU), Sugi Nur Raharja. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara itu, Gus Nur sebelumya sudah dilaporkan Ketua NU Cirebon, Azis Hakim, dengan nomor laporan LP/B/02596/X/2020/Bareskrim/ tertanggal 21 Oktober.
Azis menjelaskan pernyataan Gus Nur yang diduga menghina NU:
NU sekarang diibaratkan sebagai bus umum, sopirnya mabuk kondekturnya teler, kenek dan sopir ugal, penumpang kurang ajar semua, merokok, buka aurat, dan buka dangdutan.
Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut dan penumpang liberal, sekuler, PKI, dan semua numplek di situ.