Diperiksa KPK, Dirjen Minerba Beberkan Pengadaan Batu Bara PLTU Riau

17 September 2018 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Senin (17/9). Dalam pemeriksaan, ia mengaku membeberkan kepada penyidik KPK terkait pengadaan batu bara dalam proyek senilai USD 900 juta itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah sampaikan semua kepada penyidik, mengenai hubungannya dengan pengusahaan (pengadaan) batu baranya," kata Bambang yang keluar dari gedung KPK, Jakarta, pukul 16.10 WIB.
Meski begitu, Bambang membantah terlibat pertemuan dan penunjukan langsung Blackgold Natural Resources Limited sebagai penyedia batu bara. Ia menyebut penunjukan Blackgold bukan tugasnya sebagai Dirjen Minerba.
"Enggak-enggak itu bukan saya. Itu bukan tupoksi saya," kata Bambang.
KPK dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1 ini telah menetapkan tiga orang tersangka. Mereka yakni Eni Saragih selaku Wakil Ketua Komisi VII DPR, Johannes Budisutrisno Kotjo selaku pemegang saham BlackGold, dan eks Sekjen Golkar Idrus Marham.
Eni diduga menerima suap Rp 4,8 miliar dari Johannes. KPK menduga uang itu merupakan suap terkait pembangunan PLTU Riau-1. Namun Eni baru mengaku menerima Rp 2 miliar dari proyek tersebut dan sebagian digunakannya untuk Munaslub Golkar pada akhir 2017.
ADVERTISEMENT
KPK menduga Eni memengaruhi manajemen PLN agar Blackgold ikut dalam proyek PLTU Riau-1. Meski sebagai anggota DPR tak punya kewenangan dalam proses pengadaan pembangkit listrik di PLN, Eni diduga memiliki pengaruh. Sementara itu, Idrus diduga dijanjikan USD 1,5 juta dari Johannes apabila Blakcgold menerima kontrak jual beli listrik/PPA dari PLN.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI nonaktif, Eni Maulani Saragih, menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI nonaktif, Eni Maulani Saragih, menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Blackgold melalui anak usahanya, PT Samantaka Batubara, merupakan anggota konsorsium dari proyek yang dipimpin PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Selain BlackGold, konsorsium itu juga terdiri atas PT PLN Batu Bara dan perusahaan asal Tiongkok, China Huadian Engineering Co. Ltd.
PLTU Riau-1 rencananya beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2024 dengan kapasitas sebesar 600 MW. PLTU ini akan dibangun di Kecamatan Penarap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Nilai investasi proyek PLTU Riau 1 mencapai USD 900 juta atau Rp 12,87 triliun. Akibat kasus ini proyek PLTU Riau-1 tersebut ditunda.
ADVERTISEMENT