Dipimpin Cak Imin, Pengurus PKB Temui Jokowi Beri Ucapan Selamat

2 Juli 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PKB Muhaimin Iskandar setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Foto: Fahrian S/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKB Muhaimin Iskandar setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Foto: Fahrian S/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengurus DPP PKB menyambangi kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7). Rombongan pengurus PKB tersebut dipimpin oleh ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, yang ingin bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Muhaimin datang didampingi Sekjen PKB Hanif Dhakiri, politikus PKB Eko Putro Sandjojo dan para elite PKB lainnya. Cak Imin, sapaan Muhaimin, menjelaskan kedatangan mereka untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangan calon yang diusung partainya itu.
"Saya beserta ketua-ketua PKB seluruh Indonesia, hari ini menghadap presiden, pertama bersyukur atas kemenangan 01, yang kedua mengucapkan selamat kepada beliau secara langsung," kata Cak Imin di lokasi.
Dia menegaskan kemenangan yang sudah diperoleh tersebut atas kerja keras para pendukung termasuk para kader PBB di tingkat bawah.
"Karena teman-teman inilah yang selama ini bekerja total di masing-masing daerahnya untuk pemenangan pasangan Jokowi-Pak Kiai maruf amin," ujarnya.
Tak hanya akan memberi ucapan selamat semata, tentunya kedatangan pengurus PKB tersebut juga akan memberikan sejumlah masukan yang bisa diterapkan dalam pemerintahan ke depan. Masukan itu terkait masalah anggaran hingga peningkatan pendidikan untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Banyak masukan-masukan menyangkut, kalau dulu anggaran pendidikan sudah 20 persen diwajibkan UUD 45, maka sekarang saatnya disisir peningkatan kualitasnya. Kita akan berharap agar pendidikan yang sudah bermutu tidak lagi disubsidi APBN, dioper kepada pendidikan yang belum bermutu," jelasnya.
"Sehingga siap-siap kalau Pak Presiden setuju, lembaga-lembaga pendidikan yang besar-besar yang negeri akan dikurangi subsidinya untuk dialihkan kepada lembaga pendidikan yang belum mencapai kualitas, kapasitas seperti yang kita harapkan," pungkasnya.