Direktur YLBHI Ikut Berorasi di DPR RI: Diam Atau Lawan

24 September 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat kepolisian berjaga saat massa mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (24/9/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aparat kepolisian berjaga saat massa mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (24/9/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati bergabung bersama mahasiswa dan petani yang berunjuk rasa di depan DPR RI, Selasa (24/9), untuk memberikan semangat. Menurutnya, aksi unjuk rasa massal itu menunjukkan ada yang salah di tubuh DPR.
ADVERTISEMENT
"Kita semua ada di sini karena ada sesuatu di dalam sana. Mereka menolak mengesahkan UU yang dibutuhkan rakyat," seru Asfinawati di atas mobil komando, Selasa (24/9).
Ia mengaku kecewa dengan sikap pemerintah dan DPR yang memilih untuk tidak mendengarkan masukan masyarakat soal berbagai RUU. Mulai dari RUU KPK, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanian Berkelanjutan, UU Pertahanan dan RUU Sumber Daya Air.
"Dalam waktu singkat mereka akan mengesahkan UU yang menguntungkan mereka, yang menguntungkan oligarki. Apa saja itu? Itu adalah UU Sumber Daya Air yang membaiat kita harus membeli air dari tanah kita sendiri," tuturnya.
Asfinawati menduga sikap pemerintah dan DPR terkesan tergesa-gesa dalam merevisi beberapa UU tersebut. Ia juga melihat ada indikasi korupsi di sektor-sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena apa? Rezim pembangunan, rezim infrastruktur tidak mau diganggu korupsinya, mereka ingin terus korupsi," tegasnya.
Maka dari itu, Asfinawati mengatakan RUU yang sedang dibahas di DPR itu harus ditolak. Mahasiswa harus melawan ketidakadilan dalam RUU itu.
"Apakah kita akan diam saja atau kita akan lawan?" ucap Asfinawati.
"Lawan," teriak para mahasiswa serentak.