Dirjen KA: Warga hingga Pemda Komplain Penutupan Perlintasan Sebidang

6 September 2019 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan Petamburan. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan Petamburan. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Di Indonesia masih banyak perlintasan sebidang yang merupakan perpotongan jalur kereta dan jalan umum. PT KAI mencatat ada 1.223 perlintasan sebidang yang resmi dan 3.419 perlintasan sebidang liar. Sementara perlintasan yang tidak sebidang hanya 349.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu membuat angka kecelakaan di perlintasan sebidang tetap tinggi. Menurut catatan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, setidaknya sejak Januari hingga September 2019, di Indonesia terjadi 260 kecelakaan dengan 76 korban tewas di perlintasan sebidang.
Salah satu cara mengurangi angka kecelakaan tersebut ialah menutup perlintasan sebidang. Namun Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, mengatakan penutupan tersebut tidak mudah. Komplain tidak hanya datang dari masyarakat tapi juga pejabat setempat.
Pengendara motor melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan Petamburan. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
"Dalam kaitan penutupan tadi memang banyak kendala yang kami temukan. Tadi disampaikan banyak yang komplain baik dari pemda, Pemprov dan Pemkot, maupun dari DPRD setempat mengajukan komplain terkait perlintasan sebidang yang ditutup. Ini juga perlu kita sosialisasikan sebenarnya yang kita selesaikan adalah masalah nyawa masyarakat," kata Zulfikri dalam focus group discussion (FGD) 'Perlintasan Sebidang Tanggung Jawab Siapa?' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pihaknya tetap mencarikan solusi agar angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat dikurangi bahkan ditiadakan. Salah satunya dengan peningkatan fasilitas keselamatan di perlintasan.
Suasana perlintasan kereta api di kawasan Jagakarsa, Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Zulfikri mengatakan, pihaknya telah memiliki rencana pembangunan fasilitas keselamatan di perlintasan sebidang. Hal itu dilakukan dengan dana yang didapat untuk peningkatan jalur kereta.
"Jadi peningkatan jalur kereta di samping untuk meningkatkan kecepatan kereta api kami juga akan menyiapkan fasilitas terkait keselamatan perkeretaapian sepanjang jalur tersebut," kata Zulfikri.
"Jadi tahun depan kita sudah ada kegiatan dalam rangka peningkatan tadi. 200 titik di Jawa akan kita siapkan fasilitas di sebidang tadi untuk kita fasilitasi dari perlintasan sebidang ini. Di Sumatera ada 50 titik, selain tadi ada 8 flyover kami bangun bersama PUPR," kata Zulfikri.
ADVERTISEMENT