Dirut BPJS Kesehatan: Sustainabilitas Program Jaminan Kesehatan Harus Terjaga

14 Oktober 2021 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjadi pembicara dalam webinar internasional bertema "Cakupan Kesehatan: Aspek Regulasi dan Strategi untuk Mencegah Inefisiensi". Foto: BPJS Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjadi pembicara dalam webinar internasional bertema "Cakupan Kesehatan: Aspek Regulasi dan Strategi untuk Mencegah Inefisiensi". Foto: BPJS Kesehatan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk kesekian kalinya, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mewakili Indonesia menjadi pembicara dalam webinar internasional bertema "Cakupan Kesehatan: Aspek Regulasi dan Strategi untuk Mencegah Inefisiensi".
ADVERTISEMENT
Webinar itu diselenggarakan International Social Security Association (ISSA) secara daring, Kamis (14/10). Dalam kesempatan ini, Ghufron menjabarkan makna Universal Health Coverage (UHC) yang didefinisikan WHO.
"Jaminan kesehatan semesta adalah situasi di mana setiap orang dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas yang mereka butuhkan tanpa kesulitan keuangan. Tantangan yang selalu ada yakni memastikan sustainabilitas program jaminan kesehatan harus terjaga," kata Ghufron.
Ilustrasi Kartu Indonesia Sehat. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Diketahui, Ghufron saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance (TC HEALTH) ISSA Periode 2020-2022, yang beranggotakan 160 negara.
Ia mengatakan, sistem pembayaran berbasis managed care dirancang untuk menjaga keberlanjutan program jaminan kesehatan. Program JKN-KIS mengadopsi sistem pembayaran mulai dari kapitasi, INA-CBG’s maupun fee for service bagi layanan-layanan tertentu.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron. Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Hal tersebut menunjukkan Program JKN-KIS menerapkan sistem pembiayaan yang mampu beradaptasi secara dinamis.
ADVERTISEMENT
"Tentu tidak menutup kemungkinan bahwa pemerintah Indonesia tentu terus berupaya mencari sistem yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman," ucapnya.
Selain BPJS Kesehatan, turut hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara antara lain pihak EN3S National School of Social Security (Prancis),  The National Sickness Insurance Fund (CNAM) (Perancis), Iranian Social Security Organization (Iran), Employees' State Insurance Corporation (ESIC) India.