Dirut MRT: Penyebaran Corona di Transportasi Umum Tak Terbukti, Lihat New York
ADVERTISEMENT
Transportasi umum memang menjadi salah satu tempat yang dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran virus corona . Di sinilah potensi kerumunan sangat besar.
ADVERTISEMENT
Namun, Dirut MRT Jakarta , William Sabandar, tak setuju dengan anggapan itu. Studi menunjukkan, kata dia, tak ada bukti transportasi umum jadi tempat penyebaran corona.
"Studi membuktikan bahwa ada ketakutan di transport umum itu adalah sumber infeksi COVID-19 itu sebenarnya tidak terbukti," ujar Willian dalam diskusi virtual yang digelar MRT, Kamis (2/7).
Misalnya di Manhattan, New York , yang memiliki kasus corona lebih rendah dari Staten Island. Padahal, Manhattan menjadi kawasan dengan penggunaan transport umum yang tinggi. Sementara Staten Island lebih banyak menggunakan mobil pribadi.
"Bahkan di New York, heavily affected by COVID-19. Manhattan ini dari New York yang tergantung pada subway itu memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah dari pada Staten Island yang lebih didominasi oleh mobil," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa stigma transportasi publik sebagai media penyebaran corona tidaklah benar. Dengan catatan, seluruh penumpang dan pengelola menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi ini membuktikan transportasi publik itu image atau stigma yang menyebut transportasi publik itu tempat penyebaran COVID-19 itu enggak bener," kata dia.
"Jepang yang memiliki beberapa jaringan transport publik ini sangat sedikit infeksinya hanya sekitar 17 ribu. Kurang dari 1 persen. Karena apa, karena semua seperti kita, secara disiplin gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan memastikan seluruh protokol diberlakukan," ujarnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .