Disdik Sumut Sanksi Tertulis Kepsek di Nias yang Diduga Pukul Siswa hingga Tewas

18 April 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi melayat ke rumah duka siswa SMK di Nias, Yaredi Nduru, yang tewas diduga dipukul Kepsek Foto: Dok. Polres Nias Selatan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi melayat ke rumah duka siswa SMK di Nias, Yaredi Nduru, yang tewas diduga dipukul Kepsek Foto: Dok. Polres Nias Selatan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siduaori berinisial SZ (37 tahun) yang memukul tujuh siswanya diberikan sanksi tertulis. Salah satu yang dipukul adalah Yaredi Nduru (17 tahun). Dia meninggal pada Senin (15/4).
ADVERTISEMENT
Keluarga Yarendi sudah lapor polisi. Dalam laporannya, keluarga menduga kematian Yaredi karena insiden pemukulan tersebut.
“Jadi posisinya saat ini, sanksi tentu yang diberikan sanksi tertulis. Sanksi yang diberikan kondisi ini,” kata Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumatera Utara Suhendri saat dihubungi pada Kamis (18/4).
“Tapi kita akan komunikasikan sebelum apa, karena pemberian sanksi itu, ada sanksi oleh atasan langsung yang di mana oleh Cabang Dinas Pendidikan XIV Provinsi Sumatera Utara,” sambungnya.
Suhendri mengatakan, sanksi tertulis tersebut bukan mengartikan bahwa ZS dinyatakan bersalah dalam kasus tewasnya Yaredi. Namun karena adanya dugaan pemukulan.
“Bahwa kekerasan dengan alasan apa pun tidak boleh. Sehingga yang melakukannya harus mendapatkan sanksi,” jelasnya.
Polisi melayat ke rumah duka siswa SMK di Nias, Yaredi Nduru, yang tewas diduga dipukul Kepsek Foto: Dok. Polres Nias Selatan
Dalam kasus ini, Dinas Pendidikan Sumut masih melakukan pendalaman. Sementara, soal ranah hukum, diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Accident dan adanya dugaan pemukulan oleh dugaan kepsek dan di mana anak kita sempat jatuh sakit dan dirawat, memang sempat kita sampaikan ke Cabdis untuk bisa kolaborasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan informasi seterang-terangnya penyebab ananda ini wafat,’ kata dia.
“Makanya kami masih menunggu investigasi oleh polisi karena sudah masuk ke ranah hukum. Yang kabarnya hari ini autopsi ya,” sambungnya.
Belum diketahui isi sanksi tertulis tersebut. Apakah berupa teguran atau hal lainnya.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Terkait dugaan pidana, Suhendri meminta semua pihak untuk bersabar untuk menunggu hasil pemeriksaan kepolisian dan tidak menghakimi SZ.
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri untuk memberikan komentar penjelasan sampai menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak terkait,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Yaredi meninggal pada Senin (15/4) lalu. Sebelum meninggal, ia sempat mengigau dengan menyebut bahwa penyebab sakitnya adalah 5 pukulan dari kepseknya di bagian dahi.
Yaredi sempat dibawa ke rumah sakit dan dirontgen. Hasilnya, salah satu saraf di bagian dahinya dinyatakan tidak lagi berfungsi. Itulah yang mengapa Yaredi mengalami sakit yang luar biasa.