Diserang Roket, Israel Balas Serangan Udara ke Jalur Gaza

22 November 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap membubung usai serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Minggu (22/11). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Asap membubung usai serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Minggu (22/11). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
ADVERTISEMENT
Militer Israel melakukan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina pada Minggu (22/11). Menurut militer Israel serangan itu merupakan serangan balasan atas serangan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel. Tidak ada korban yang dilaporkan di kedua sisi perbatasan.
ADVERTISEMENT
Polisi Israel mengatakan roket dari Jalur Gaza yang ditembakkan pada Sabtu (21/11) malam merusak sebuah pabrik di kota Ashkelon, Israel.
Militer Israel kemudian membalas dengan menyerang beberapa situs militer milik Hamas dengan menggunakan pesawat tempur.
Menurut saksi Reuters serangan fajar mengenai sasaran di Kota Gaza, Rafah dan Khan Younis. Kobaran api dan gumpalan asap terlihat dari beberapa lokasi.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung dari kelompok militer Gaza mana pun atas penembakan roket tersebut.
Asap membubung usai serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Minggu (22/11). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
Israel dan Hamas terakhir berperang pada 2014, namun terjadi beberapa kali saling menembakkan roket di perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.
"Organisasi teror Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza dan yang berasal darinya, dan mereka akan menanggung konsekuensi aktivitas teror melawan warga sipil Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan Israel harus bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Israel adalah yang paling bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di Gaza karena terus memblokade dan melakukan serangan. Perlawanan (kami) hanya untuk membela diri," kata Barhoum kepada Reuters.