Dishub DKI Minta Skuter Listik Beroperasi hingga Pukul 23.00 WIB

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Foto: Moh Fajri/kumparan

Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus berupaya mengatur pengoperasian skuter listrik di Jakarta sebelum regulasi resmi terbit. Dishub DKI sudah berbicara dengan GrabWheels untuk membatasi pengoperasian skuter listrik.

"Kita harapkan, setelah pukul 23,00 WIB malam operator e-scooter (skuter listrik) tidak lagi menyewakan itu. Sehingga aspek keselamatan masyarakat itu yang utama," ucap Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Kamis (14/11).

Pertimbangan Syafrin didasarkan pada aspek keselamatan. Ia memahami, saat larut malam jalanan sepi, dan biasa digunakan masyarakat untuk berkeliling menjajal skuter listrik. Tapi dia tak memungkiri, saat larut malam banyak juga pengendara yang lalai.

"Kita pahami, begitu jalanan sepi tengah malam, pengguna melihat jalanan sepi akhirnya dia menjadi lalai dan terjadilah tabrakan," kata Syafrin.

Layanan sewa skuter listrik GrabWheels dari Grab. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Sebetulnya, Syafrin juga berharap, skuter listrik hanya digunakan pada untuk first mile dan last mile. Artinya, sarana menuju ke tempat transportasi umum (terminal/stasiun) dan dari tempat transportasi umum ke tujuan.

"Kita harapkan orang turun di stasiun, halte, kemudian melanjutkan ke tujuan dengan e-scooter tapi tetap menggunakan jalur sepeda. Pada saat nyeberang di JPO dia tidak dikemudikan, tapi dituntun," tutup Syafrin.

Penggunaan skuter listrik menjadi sorotan karena berbagai kejadian. Pertama soal pengguna skuter listrik yang melintas JPO hingga merusak lantainya.

Selain itu, 2 pengguna skuter listrik tewas ditabrak pengemudi Camry di Senayan. Mereka sedang menggunakan skuter listrik pada Minggu (10/11) pukul 02.00 WIB.