Dishub DKI: Penutupan 32 Titik CFD Tak Timbulkan Kerumunan di Sudirman-Thamrin

16 Agustus 2020 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersepeda di kawasan bundarah Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (28/6). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersepeda di kawasan bundarah Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (28/6). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta memperpanjang penerapan PSBB transisi hingga 27 Agustus 2020. Perpanjangan PSBB transisi diikuti dengan ditiadakannya Car Free Day (CFD) dan kawasan sepeda di 32 titik yang sebelumnya dibuka tiap Minggu.
ADVERTISEMENT
Penutupan 32 titik tersebut sebelumnya menimbulkan kekhawatiran adanya kerumunan lantaran warga akan menyerbu kawasan Sudirman-Thamrin yang memiliki jalur sepeda. Namun Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menepis kekhawatiran itu.
"Tadi saya sudah melakukan pengecekan mulai dari Bunderan Senayan sampai dengan depan Istana. Warga dalam melaksanakan aktivitas olahraga tidak ada yang berkerumun, tidak ada yang kongkow-kongkow," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, kepada wartawan di Bunderan HI, Jakarta, Minggu (16/8).
"Karena sekali lagi, dasar penutupan 32 kawasan khusus sepeda (KKP) ini karena ada pelanggaran protokol. Maka itu kami imbau di kawasan Sudirman-Thamrin ini warga tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik dan tak lakukan nongkrong atau kongkow-kongkow yang menimbulkan kerumunan," lanjutnya.
Syafrin Liputo. Foto: Youtube/@FMB9ID
Syafrin menyatakan, tak adanya kerumunan di kawasan Sudirman-Thamrin lantaran pihaknya tidak menutup jalan layaknya CFD. Ia mengatakan, lalu lintas kendaraan di kawasan tersebut tetap berlaku, hanya saja warga tetap bisa olahraga dengan sepeda di jalur khusus.
ADVERTISEMENT
"Di 32 titik KKP (sebelumnya) kami melakukan penutupan lalin, hanya jalan dan sepeda, sehingga terjadi mix traffic antara pesepeda dan pejalan kaki di kawasan tersebut, itu yang kami evaluasi. Berbeda dengan di sini (Sudirman-Thamrin) yang disiapkan lajur sepeda sementara," kata dia.
"Kendaraan bermotor tetap melintas karena tujuannya memang lajurnya hanya didedikasikan untuk pesepeda. Tidak ada mix traffic antara pessepeda dan pejalan kaki yang menimbulkan kerumunan. Bisa dilihat walau pun ada kepadatan tapi seluruhnya tetap bergerak, kita larang berhenti," jelasnya.
Sejumlah warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (9/8). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Syafrin belum mengetahui pasti sampai kapan 32 titik tersebut ditiadakan. Sebab pihaknya masih mengevaluasi kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan. Diketahui peniadaan 32 titik tersebut sebelumnya karena warga banyak yang melanggar protokol kesehatan, khususnya memakai masker, yang jumlahnya mencapai 79.300 pelanggaran.
ADVERTISEMENT
"Kita tutup sementara sambil kami evaluasi. Jika nantinya disiplin warga meningkat dari aspek pelaksanaan protokol kesehatan, bukan enggak mungkin itu bisa dioperasionalnya kembali," tutupnya.