Dishub: Stasiun Tanah Abang hingga Gondangdia Mendesak Diintegrasikan

9 Desember 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana angkot di Tanah Abang Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana angkot di Tanah Abang Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI akan mengintegrasikan transportasi di stasiun-stasiun. Hal ini dimulai dengan penandatanganan MoU antara PT MRT Jakarta dengan PT KAI.
ADVERTISEMENT
Sebagai awal, sejumlah stasiun akan ditingkatkan menjadi terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya. Misalnya, Stasiun Tanah Abang dan Gondangdia.
"Kita harap seluruh stasiun karena sekarang fenomena adalah semua stasiun terjadi ketidakteraturan. Contoh paling dekat adalah Gondangdia atau Tanah Abang. semua jadi PR kita bersama," kata Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Senin (9/12).
Kadishub DKI, Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Syafrin mengatakan, selama ini PT KAI dan PT MRT Jakarta sudah memiliki pengalaman dalam mengelola lalu lintas moda transportasi berbasis rel. Tinggal meningkatkan fasilitas integrasi sehingga penumpang lebih teratur dalam berkegiatan.
"Bagaimana DKI dan KAI sama-sama memiliki kemampuan untuk lakukan pengelolaan loop line-nya, jangka pendek ke sana. Tapi untuk jangka mendesak, bagaimana DKI dengan PT KAI, melakukan penataan di stasiun yang ada saat ini, sehingga di sana ada keteraturan," jelas dia.
Kemacetan di Kawasan Tanah Abang Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Syafrin kemudian mencontohkan kondisi semrawut di Stasiun Tanah Abang karena penumpukan transportasi saat waktu berangkat dan pulang kerja. Untuk itu, ia menganggap penataan transportasi di beberapa stasiun perlu untuk segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Di Tanah Abang di pagi atau sore langsung 'go green'. 'Go green' karena padat angkutan online (jaket ojek online -red) di sana. Ini yang akan kita tata termasuk ada prioritas untuk Transjakarta termasuk di beberapa titik lainnya di Senen, Gondangdia, Juanda. Ini jadi target jangka mendesak yang kita lakukan penataan," tuturnya.
Stasiun Tanah Abang. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Syafrin menjelaskan penataan transportasi di stasiun maupun terminal bertujuan agar ruas jalan tidak hanya dikuasi kendaraan yang menunggu penumpang. Salah satu caranya adalah dengan membuka rute-rute Transjakarta di stasiun-stasiun.
"Angkutan dalam trayek seperti Transjakarta kita akan masukkan kemudian begitu juga penataan terkait dengan angkutan online dalam hal ini ojol. Jadi itu juga kita lakukan penataan sehingga ojol ini tidak lagi mengokupasi ruang jalan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihak Dishub DKI juga akan membuat shelter di stasiun, khusus bagi kendaraan yang menumpuk di waktu tertentu.
"Begitu ojol tidak mengokupasi jalan mereka masuk ke lokasi parkir atau shelter yang akan kita lakukan penataan otomatis ruang jalan yang ada adalah untuk bisa melancarkan lalu lintas di kawasan tersebut," pungkasnya.