Disnaker DKI: Subsidi untuk 1,1 Juta Pekerja Harian Masih Dibahas Tim Ekonomi

23 Maret 2020 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di lokasi revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (29/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di lokasi revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (29/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh kantor di Jakarta menghentikan aktivitasnya dengan menerapkan work from home (WFH). Ini sebagai upaya untuk menekan potensi penyebaran virus corona di tempat yang diisi orang banyak.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini akan berdampak pada 1,1 juta pekerja harian yang bekerja di sektor informal. Sebagai gantinya, Anies menjanjikan akan memberikan subsidi untuk 1,1 juta pekerja harian di DKI Jakarta.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Andri Yansah, menyebut keputusan itu belum final.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Dia menyebut, rincian detail mekanisme hingga besaran subsidi kepada 1,1 juta pekerja saat ini masih dibahas oleh tim perekonomian DKI.
"Masalah itu nanti dulu, ya. Sedang dibahas oleh tim ekonomi," ujar Andri saat dihubungi, Senin (23/3).
Andri tidak menjelaskan lebih lanjut soal skema yang sedang dibahas, termasuk opsi besaran subsidi yang akan diberikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Balai Kota Jakarta, Sabtu (14/3). Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
Sebelumnya, Anies memutuskan untuk meminta perkantoran menyetop aktivitasnya. Atau, mengurangi kegiatan sampai batas minimal dengan meminimalisasi jumlah karyawan, jumlah waktu, dan fasilitas operasional.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan keputusan ini, Anies tak menampik jika pekerja harian yang paling berdampak akibat kebijakan itu. Namun dia memastikan telah mendata mereka yang akan menerima subsidi yaitu sebanyak 1,1 juta pekerja.
"Ini punya konsekuensi yang tidak sederhana. Sebagian dari masyarakat kita punya pekerjaan mengandalkan penghasilan harian akan berdampak. Kita sudah hitung dan memiliki datanya," ujar Anies saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3).