Dispar DKI Akui Ada Miskoordinasi di Penghargaan Colosseum

23 Desember 2019 14:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Diskotek Colosseum Jakarta. Foto: Instagram/@colosseumjkt
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Diskotek Colosseum Jakarta. Foto: Instagram/@colosseumjkt
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata DKI Jakarta mengakui telah melakukan kesalahan akibat adanya miskoordinasi ketika memberikan penghargaan ke diskotek Colosseum.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Pariwisata DKI, Sri Haryati, mengatakan miskoordinasi tersebut terjaid ketika surat peringatan dari BNNP terkait penyalahgunaan narkoba tidak diserahkan kepada tim penilai.
“Iya betul. Jadi tadi seperti yang disampaikan bahwa sebetulnya sudah pernah ada surat teguran terhadap industri pariwisata tersebut tapi kenapa kok itu tidak diberikan gitu lho kepada tim penilai, kepada yang menangani penganugerahan,” kata Sri di DPRD DKI Jakarta, Senin (23/12).
Plt Disparbud DKI Jakarta, Sri Haryati. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Surat teguran yang dimaksud, yakni surat teguran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saat itu, yakni Edy Junaedi. Edy membuat surat teguran itu berdasarkan temuan BNNP DKI Jakarta terkait adanya narkoba dalam razia yang dilakukan di Colosseum.
Menurut Sri, surat dari BNNP DKI Jakarta tersebut telah dikirimkan pada 16 oktober.
ADVERTISEMENT
“Harusnya itu tidak jadi pemenang bahkan tidak masuk ke dalam nominasi harusnya,” kata Sri.
“Surat itu harusnya diberikan kepada kepala dinas saat itu dong. Dia penanggung jawab di bidang tersebut makannya kita lakukan BAP,” sambungnya lagi.
Plt Disparbud DKI Jakarta, Sri Haryati. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Atas miskoordinasi ini, Sri mengatakan penarikan penghargaan kepasa Colosseum murni sebagai kesalahan dari tim penilai dan Dinas Pariwisata.
“Artinya memang ada dokumen yang tidak terinfokan oleh mereka. Jadi ini mutlak ada miskoordinasi di Dinas Pariwisata yang harus segera kita benahi,” ujar Sri.
Dibatalkannya penghargaan Adikarya Wisata 2020 dari Colosseum akhirnya pun berujung pada kekosongan pemenang Adikarya Wisata di kategori dunia malam.
"Sekarang kosong. Karena memang dalam surat itu ada disclaimer bahwa pada saat industri pariwisata tersebut ada catatan salah satu melakukan pembiaran dan lain-lain itu kemudian kita cabut penganugerahan,” tutur Sri.
ADVERTISEMENT