Disparbud Jabar Masih Himpun Data Wisatawan yang Reaktif Corona dari Rapid Test

30 Oktober 2020 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapid test di tempat wisata Grafika Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (30/10). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapid test di tempat wisata Grafika Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (30/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov Jawa Barat masih menghimpun data wisatawan yang reaktif terinfeksi virus dari rapid test di 54 titik yang tersebar di 14 kabupaten dan kota menggunakan 26.700 alat rapid. Tes cepat itu dilakukan sebagai bentuk waspada dalam mencegah munculnya klaster di kawasan wisata.
ADVERTISEMENT
"Lagi input dulu ya, soalnya kan saya mobile juga, teman-teman juga. Nantilah kalau sudah ada hasilnya, yang paling penting kan yang harus dikedepankan adalah kewaspadaan, kenyamanan dan keamanan," kata Kadisparbud Pemprov Jabar Dedi Taufik melalui sambungan telepon, Jumat (30/10).
Berdasarkan informasi sementara yang diterimanya, kata Dedi, ada wisatawan yang reaktif terinfeksi virus corona seperti di wilayah Bogor dan Indramayu. Di Bogor, wisatawan yang terinfeksi telah dikembalikan ke tempat asalnya untuk menjalani tes swab. Selain di dua tempat itu, diketahui ada wisatawan di Lembang yang tesnya menunjukkan hasil reaktif.
Petugas medis mengambil sampel darah wisatawan saat rapid test di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
"Non-reaktif banyak ya. Ada beberapa juga kayak di Bogor juga ada reaktif tapi sudah dikembalikan ke tempat asal dan sudah di data. Dan ada juga beberapa di mana, saya belum jelas, di Indramayu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir screening awal ini perlu supaya deteksi dini lebih awal. Lebih waspadalah terutama orang akan bepergian akan lebih waspada dan disiplin. Kan itu tujuannya," lanjut dia.
Dedi pun mengimbau kepada para wisatawan agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dengan menjaga jarak, mengenakan masker, kemudian mencuci tangan. Selain itu, pengelola dan wisatawan juga diminta untuk memesan tiket secara online.
"Imbauan agar mengedepankan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ucapnya.