Ditanya Salam Semua Agama, Menag Cerita Tentang Nabi Ibrahim

13 November 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi menjadi pembicara dalam acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi menjadi pembicara dalam acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengenai larangan mengucapkan salam semua agama oleh pejabat menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian besar pejabat selaku pihak yang sering mengucapkan salam lintas agama, menilai hal itu bertentangan dengan toleransi beragama.
ADVERTISEMENT
Meski begitu tak sedikit juga yang mendukung wacana tersebut, salah satunya ialah MUI Pusat.
Menanggapi hak tersebut, Menteri Agama Fachrul Razi menilai kedua pihak tidak salah. Menurut Fachrul, wajar terjadi perbedaan selama memiliki dasar hukum.
“Gini, apa yang disampaikan dasar hukumnya ada, tapi orang yang menyampaikan beda ada dasar hukumnya,” ujar Fachrul usai mengikuti acara Rakornas di SICC, Bogor, Rabu (13/11).
Sementara ia juga menilai tidak ada masalah mengucapkan salam semua agama. Mantan Wakil Panglima ABRI kemudian mencontohkan apa yang dilakukan Nabi Ibrahim.
“Misalnya, ada Nabi Ibrahim menyampaikan assalammualaika pada ayahnya, yang ayahnya pembuat berhala. Assalammualaika itu kan sama saya, saya doakan kamu sejahtera, selamat, gitu kan sama,” ujar Fachrul memberi contoh.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada dasar hukumnya. Tapi apa yang dia (MUI Jatim) sampaikan enggak salah, bagaimana saya katakan tadi,” tegasnya menutup pendapatnya soal salam semua agama.
Menteri agama Fachrul Razi rapat perdana dengan komisi VIII DPR, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan