Ditunjuk Jadi Waketum Gerindra, Keponakan Prabowo Ikut Orientasi Partai

15 September 2020 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati ditunjuk sebagai Waketum Gerindra periode 2020-2025. Meskipun, saat ini struktur resmi kepengurusan Gerindra belum diungkap ke publik lantaran masih menunggu SK resmi dari Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Khusus (Jubirsus) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Saras-sapaan Rahayu Saraswati- tengah mengikuti orientasi partai sebagai persiapan menjabat Waketum bersama sejumlah kader lainnya.
Dasco menjelaskan, posisi Saras dalam kepengurusan baru Gerindra diungkap ke publik lantaran adanya isu liar yang menyebut ia positif COVID-19.
"Jadi begini kemarin itu kan ada berita simpang siur yamg menyatakan bahwa Mbak Rahayu Saraswati itu diindikasikan terkena COVID-19. Nah tentunya kami perlu bantah dengan mengatakan keadaan yang sebenarnya," kata Dasco di Gedung DPR, Senayan, Selasa (15/9).
"Bahwa Mbak Rahayu Saraswati dalam beberapa hari ini memang sedang melakukan orientasi di partai itu dengan beberapa rekan-rekan sehubungan dengan tugas barunya yang akan menjadi salah satu Waketum DPP Gerindra," imbuh dia.
Wakil Ketua DPR (Gerindra), Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. Istimiewa
Namun, Dasco enggak membocorkan lebih jauh terkait bidang yang diemban Sara selaku Waketum Gerindra.
ADVERTISEMENT
"Ya itu nanti kita akan lihat setelah SK Kumham keluar di bidang apa dan siapa saja," ucap dia.
Wakil Ketua DPR itu menuturkan, kegiatan Saras mengikuti orientasi partai, tak akan mengganggu persiapannya dalam kontestasi Pilwalkot Tangsel. Dalam Pilwalkot Tangsel, Saras maju bersama eks Sekda Muhammad.
"Ya kan cuma beberapa hari ini kan. Kita sampaikan kepada media karena diberitakan yang bersangkutan terkena COVID, kalau tidak ada berita begitu, kan enggak ada masalah. Pembagian waktu dan tugas itu kan terserah kepada kandidat sebenarnya untuk pilkada-pilkada," tandas Dasco.