DLH DKI: Jakarta Timur Wilayah Paling Parah Pencemaran Udara Tahun 2022

19 September 2022 18:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi pabrik Foto: Dok.istimewa
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pabrik Foto: Dok.istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat wilayah Jakarta Timur menjadi daerah dengan pencemaran udara paling parah di tahun 2022. Hal ini disebabkan karena Jakarta Timur adalah kawasan industri.
ADVERTISEMENT
"Jadi wilayah industri kita paling banyak di Timur selain di Utara. Di Utara ada pelabuhan, tapi kalau industrinya memang ada di Timur sehingga kualitas udara di Timur pada saat ini pencemarannya relatif lebih tinggi dengan kota lain di Jakarta," ungkap Kadis LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, saat ditemui wartawan di kawasan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9).
Namun, Asep belum mengungkapkan secara detail tabel tingkat polusi tiap wilayah di Jakarta.
DLH DKI akan mencoba mengalokasikan APBD 2023 untuk penambahan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) sebagai upaya pemantauan dan akurasi kondisi kualitas udara di sejumlah titik di Jakarta.
Namun, Asep belum bisa memastikan berapa angka anggaran yang akan dialokasikan untuk penambahan SPKU di APBD 2023 nanti.
Polusi Udara di Jakarta. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
"Pengukurannya angka pastinya, kita ada SPKU di (daerah) Lubang Buaya," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Siapkan 75 Strategi Kurangi Polusi

Selain itu, lanjut Asep, DLH DKI Jakarta juga meluncurkan sekitar 75 strategi program untuk pengendalian pencemaran udara di DKI Jakarta.
"Kalau strategi tadi sudah dipaparkan ada tiga strategi, pertama tata kelola, kemudian strategi pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak dan tidak bergerak," kata dia.
"Itu totalnya ada 75 rencana aksi, dari 75 itu ada detailnya lagi tapi nanti bisa dilihat di web yang sudah disampaikan tadi," lanjut Asep.
Hal tersebut, kata dia, menjadi jawaban atas Citizen Law Suit di tahun lalu. Pemprov bersama DLH DKI diminta untuk membuka data kualitas udara dan menyusun strategi pengendalian udara.
"Inilah yang kemudian kita tindak lanjuti yang memang keputusan pengadilan saat itu dan mudah-mudahan ini juga membawa dampak baik bagi kualitas udara ke depannya," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Gandeng Tangerang dan Bekasi

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto. Foto: Ainun Nabila/kumparan
Tak cuma itu, Pemprov DKI juga sedang menyusun perjanjian kerja sama dengan Pemkot Bekasi juga Pemkot Tangerang Selatan terkait pengendalian polusi udara.
Salah satu yang menjadi poin kerja sama adalah melakukan uji emisi bersama. Kemudian juga terkait dengan penyusunan kebijakan-kebijakan secara bersama.
"Ke depannya kita harapkan tidak [hanya] dua kota itu [saja], tapi juga bisa ditindaklanjuti di kota-kota lainnya," kata Asep.
Lebih lanjut Asep mengatakan, Pemprov DKI bersama dengan DLH DKI Jakarta telah mengupayakan program Low Emissions Zone di daerah Tebet Eco Park. Program tersebut dikatakan masih dalam tahap uji coba.
Asep menargetkan peresmian strategi pengendalian pencemaran udara dapat diselesaikan pada Oktober nanti supaya dapat segera dijalankan.
ADVERTISEMENT
"Ini kita sedang menyusun untuk alokasi anggaran untuk tahun 2023, sehingga makin cepat kita menyelesaikan Pergub SPPU. Mudah-mudahan teralokasi anggaran untuk pelaksanaan untuk tahun 2023 [nanti]," tandasnya.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi