Doa dan Harapan di Idul Adha 2021

21 Juli 2021 6:37 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di kawasan Bulak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/7/2021). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di kawasan Bulak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/7/2021). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Indonesia baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H yang jatuh pada Selasa (20/7). Namun pelaksanaan Idul Adha tahun ini masih sama seperti tahun 2020 karena pandemi COVID-19 belum mereda.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran dan imbauan agar masyarakat di zona PPKM darurat termasuk zona merah dan oranye tidak menggelar salat Id di masjid atau lapangan.
Kemudian pemotongan hewan kurban dianjurkan dilakukan di rumah pemotongan hewan atau area terbuka dan tidak mengundang kerumunan.
Sejauh ini, pelaksanaan Idul Adha di Indonesia berjalan dengan baik dan khidmat meski masih ada beberapa masjid di zona PPKM darurat termasuk zona merah dan oranye tetap menggelar salat Idul Adha.
Selain itu, sejumlah tokoh nasional juga menyampaikan doa dan harapan di Hari Raya Idul Adha ini. Mulai dari Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla hingga Menkopolhukam Mahfud MD.
Berikut kumparan rangkum doa dan harapan di Hari Raya Idul Adha 1442 H:
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla dalam acara Pelantikan dan Rakernas DMI Provinsi Nusa Tenggara Barat. Foto: Humas Jusuf Kalla

Jusuf Kalla

JK mengajak agar momen perayaan Idul Adha kali ini dapat dilakukan dengan menghaturkan doa kepada mereka yang tengah berjuang melawan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pada hari berbahagia ini saya ingin menyampaikan ucapan selamat dan rasa syukur bagi kita semua yang alhamdulillah sehat walafiat dan juga kepada saudara-saudara teman-teman kita yang telah sembuh dari COVID-19," ujar JK.
"Dan kita doakan kepada yang masih berada dalam perawatan kita doakan semoga cepat sembuh dan kembali sehat seperti biasa," sambungnya.
Meski dirayakan dalam kondisi serba keterbatasan, JK meminta kepada masyarakat dan umat Islam tak berkecil hati. Meski berbeda, menurutnya esensi dari perayaan hari raya Idul Adha tetap dapat dirasakan oleh seluruh umat.
"Tentu ini merupakan suatu ketentuan bagi kita semua, namun tetap juga kita merasa prihatin. Kalau biasanya kita Salat Idul Adha di masjid, di lapangan, sekarang ini karena keadaan yang darurat kita lakukan di rumah masing-masing dan insyaallah amal ibadah itu akan selalu diterima Allah SWT," ucap JK.
ADVERTISEMENT
Selain mendoakan kesembuhan bagi seluruh pasien yang terpapar COVID-19, JK juga berharap cobaan pandemi ini akan makin menguatkan keimanan dan ketakwaan khususnya bagi umat muslim dan umumnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Anies Baswedan melaksanakan salat idul adha bersama keluarga di rumahnya, Selasa (20/7). Foto: Instagram/@aniesbaswedan

Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat video ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1422 H di Instagramnya pada Senin (19/7). Dalam videonya, Anies mengatakan bahwa masa pandemi di Idul Adha tahun ini lebih berat dari tahun lalu.
“Tahun ini kembali kita harus merayakan Idul Adha dalam suasana pandemi yang malah lebih berat dari tahun lalu,” kata Anies.
Menurutnya, setiap masyarakat pasti kecewa karena tidak dapat merayakan Idul Adha dengan kemeriahan, bahkan sampai ada yang terpaksa mundur dari rencananya untuk menunaikan haji.
ADVERTISEMENT
“Kita semua pasti merasakan kekecewaan tidak bisa merayakan Idul Adha dalam suasana penuh kemeriahan. Bahkan sebagian dari kita terpaksa memundurkan rencana menunaikan ibadah haji yang telah didambakan sejak lama,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Anies mengapresiasi upaya warga yang telah mau berkorban mengurangi mobilitas dan mematuhi protokol kesehatan demi bisa menekan angka penularan virus corona.
Anies Baswedan melaksanakan salat idul adha bersama keluarga di rumahnya, Selasa (20/7). Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Anies berdoa semoga segala kekurangan dan kesulitan di tahun ini bisa diganti kebaikan oleh Tuhan di waktu yang akan datang.
Anies mengajak seluruh masyarakat untuk tetap berusaha serta menolong dan melindungi antar sesama agar mereka para pekerja yang berada di garis depan melawan pandemi COVID-19 mendapat kemuliaan-Nya.
“Semoga Allah SWT muliakan bala tentara-Nya, yaitu memuliakan mereka yang berjihad di garis depan melawan pandemi ini, para tenaga kesehatan, para petugas di lapangan, mereka-mereka yang bekerja di sektor-sektor esensial, yang bekerja di sektor-sektor mendasar, sektor kritis, yang menopang keseharian kita semua,” harapnya.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa

Riza Patria

Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganya yang kompak membantu sesama dan menaati protokol kesehatan dalam menyambut hari raya Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Riza berpesan agar daging kurban bisa sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, terutama warga yang terdampak pandemi COVID-19 ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah kompak membantu sesama di masa pandemi ini. Mari berkurban untuk siapa pun yang terdampak COVID-19," ungkap Riza.
Dalam akun media sosialnya, Riza juga berterima kasih karena telah menjalankan prokes dengan salat id di rumah saja.
Ia pun berharap momen Idul Adha ini, Allah SWT dapat senantiasa menjaga kesehatan seluruh warga. Serta, dapat menerima kurban yang diberikan.
Ketua KPK, Firli Bahuri memberi sambutan saat Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KPK dengan Kemenhan. Foto: Humas KPK

Firli Bahuri

Ketua KPK Firli Bahuri memandang perayaan Hari Raya Idul Adha dapat dijadikan momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menjauhi segala bentuk perilaku koruptif.
Menurut Firli, kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS terkait Idul Adha layak menjadi pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, menjadi pengingat untuk menjauhi sifat tamak.
ADVERTISEMENT
"Bercermin dari keluarga Nabi Ibrahim dan Idul Adha, hari kurban, hal ini seyogyanya kita jadikan momentum untuk melempar jauh perilaku koruptif, menyembelih sifat serta tabiat tamak layaknya seekor binatang yang sejatinya ada namun terpendam dalam diri setiap manusia," ujar Firli.
"Tabiat tamak manusia pada hakikatnya adalah wujud nyata ketidakmampuan kita mengontrol dan mengendalikan hasrat serta hawa nafsu sehingga menjadi rakus layaknya seekor tikus, tidak pernah puas, selalu merasa kurang dengan apa yang telah dimiliki," sambungnya.
Ketua KPK, Firli Bahuri memberi sambutan saat Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KPK dengan Kemenhan. Foto: Humas KPK
Ketamakan akan harta, menurut Firli, juga ada dalam perspektif sejarah Islam. Disebutkan dalam sebuah riwayat hadis bahwa Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kata Firli, enggan menyalati jenazah seseorang. Keengganan itu menurutnya dikarenakan seseorang itu terbukti melakukan penggelapan harta.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut, menurut Firli, haruslah dijadikan bagi seluruh umat manusia. Hukuman tersebut dianggapnya dapat memberikan efek jera bagi orang-orang yang masih hidup agar tidak melakukan perbuatan serupa dan bagi mereka yang masih melakukan untuk segera menyudahinya.
Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, khususnya Baginda Rasulullah Muhammad SAW, dianggap Firli akan makin meneguhkan makna dan esensi dari perayaan Idul Adha itu sendiri. Di lain sisi, Firli turut memandangnya sebagai pengingat bahwa negara ini membutuhkan sosok yang diyakini dapat membantu negara khususnya untuk melawan praktik rasuah yang sudah mendarah daging di Indonesia.
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers terkait revisi UU ITE, Selasa (8/6). Foto: Humas Kemenko Polhukam

Mahfud MD

ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan anjuran berkurban kepada umat Islam. Dalam momen Hari Raya Idul Adha, berkurban dapat dilakukan terutama bagi mereka yang mampu.
ADVERTISEMENT
"Marilah bagi yang mampu kita memberikan atau menyerahkan hewan kurban," ujar Mahfud.
Ajakan itu, kata Mahfud, sejalan dengan pesan yang disampaikan oleh nabi. Berkurban wajib bagi mereka yang mampu. Akan ada ganjaran bila hal itu tak dijalankan padahal kondisinya mampu untuk melakukannya.
"Karena kata nabi barang siapa yang mempunyai kesempatan, atau peluang, atau kelonggaran untuk berkurban, tapi tidak mau berkurban, maka jangan dekat-dekat ke tempat salat kami, kata nabi," ucap Mahfud.
"Maksudnya apa? Maksudnya kalau orang punya kesempatan atau punya harta untuk berkurban, tapi kok tidak mau berkurban, itu berarti salatnya kira-kira tidak banyak manfaatnya," lanjut dia.
Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menuturkan bahwa pada dasarnya berkurban tidak wajib dilakukan. Hanya saja sangat dianjurkan hukumnya bagi mereka yang mampu.
ADVERTISEMENT