Doa-doa di Sepertiga Malam Patrialis Akbar di Lapas Sukamiskin

3 Oktober 2017 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patrialis Akbar (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patrialis Akbar (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Senyum mantan Hakim MK Patrialis Akbar terus berkembang saat berjalan di antara meja dan kursi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Ia terlihat ramah menyapa orang yang hendak mengikuti peluncuran buku 'Secercah Cahaya di Langit Sukamiskin', Selasa (3/10) siang.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) berkesempatan untuk berbincang dengan terpidana korupsi yang mendapat vonis 8 tahun penjara tersebut. Dalam perbincangan ini, mantan Menteri Hukum dan HAM itu menceritakan perasaan awalnya masuk ke Lapas Sukamiskin.
"Pertama, begitu saya masuk ke sini saya baca Bismillah," kata dia saat ditemui di Lapas Sukamiskin, Selasa (3/10).
Patrialis tampak terisak dan matanya berkaca-kaca ketika menceritakan awal langkahnya di lapas untuk terpidana korupsi ini. Dia sempat terhenti sejenak. Dia termenung lantaran beberapa tahun sebelumnya ia mendatangi lapas tersebut sebagai Menteri Hukum dan HAM.
"Karena di sini banyak sekali tanda tangan saya, di depan, di pojok-pojok sana. Dan saya di sambut oleh adik-adik saya, yang bertugas di sini, Alhamdulillah, mereka mengatakan 'Pak, Bapak pulang ke rumah, kami semua bersama Bapak' saya rasakan kegembiraan, tidak usah khawatir," kata Patrialis.
ADVERTISEMENT
Saat diantarkan ke ruang tahanan, kata Patrialis, rasa tak percaya masih hinggap. Patrialis mengaku masih tak percaya dirinya berada di Lapas Sukamiskin.
"Begitu saya diantarkan ke ruang tahanan itu, maksud saya kamar ya bukan ruang tahanan, ya Allah apa benar ini saya masuk ke lembaga pemasyarakatan. Jadi diri saya itu antara yakin dan tidak yakin, termenung memang saya, ya Allah, kenapa bisa begini," ujarnya.
Patrialis Akbar (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patrialis Akbar (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Tapi saya kembali mengingat takdir Illahi, saya salat sunnah, saya mencoba menikmati," tambah Patrialis.
Namun rasa tak percaya itu dikatakan Patrialis mulai memudar. Ia kini menyibukkan diri dengan kegiatan yang ada di Lapas Sukamiskin.
Patrialis bahkan merasa hari-harinya kini lebih bermakna dan dapat mendekatkan diri dengan Allah. Sebab, di Lapas Sukamiskin ini banyak kegiatan keagamaan dan ilmu agama yang dapat diikuti.
ADVERTISEMENT
"Di sini saya rasa cukup padat dan bermanfaat bagi mereka yang mau bersyukur ya. Karena Alhamdulillah, sebagian besar dari yang saya ketahui, mereka menikmati bagaimana kelezatan sepertiga malam doa-doa, sepertiga malam yang banyak orang tidak tahu bahwa sepertiga malam itu doanya diijabah oleh Allah dan itu dimanfaatkan oleh teman-teman di sini," ujar Patrialis merujuk waktu salat tahajud di sepertiga malam.