Dokter di Semarang Meninggal Akibat Corona Bertambah, Kini Jadi 3 Orang

10 Juli 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa peti jenazah pasien virus corona untuk dimakamkan di pemakaman Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa peti jenazah pasien virus corona untuk dimakamkan di pemakaman Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jumlah dokter yang gugur akibat virus corona di Kota Semarang bertambah menjadi tiga orang. Setelah sebelumnya kakak beradik dr Sang Aji Widi Aneswara dan dr Elianna Widiastuti, kini dr. H. Ahmadi yang meninggal.
ADVERTISEMENT
dr Ahmadi meninggal pada Jumat (10/7) pagi. Dia merupakan dokter spesialis kedokteran jiwa di RSI Sultan Agung. Hal ini dikonfirmasi IDI Semarang.
“Benar, meninggal pukul 06.45 WIB di RSUD Wongsonegoro,” ujar Ketua IDI Semarang, dr Elang Sumambar, Jumat (10/7).
dr Ahmadi sudah dimakamkan menggunakan protokol COVID-19. Elang menambahkan tracing langsung dilakukan dan ternyata keluarganya juga positif.
“Keluarganya juga positif. Istrinya saat ini di rumah sakit, anaknya isolasi mandiri di rumah,” ucap dia.
Elang berharap ke depannya ada pemeriksaan berkala bagi tenaga medis. Biayanya memang tinggi, namun setidaknya bisa dilakukan sampling berkala dan pemerintah bisa ikut membantu.
“Saya harap ada pemeriksaan berkala tenaga medis. OTG itu kalau dirapid belum tentu terlihat, kalau swab baru ketahuan. Pemerintah bisa membantu untuk sampling,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Elang menambahkan pihaknya akan menginisiasi untuk lebih mengedukasi pemakaian dan pelepasan APD yang benar dengan melibatkan ahli. Sehingga mengurangi risiko tenaga kesehatan terpapar COVID-19.
"Akan melakukan inisiasi untuk edukasi pemakaian dan pelepasan APD. Kami juga akan melibatkan ahli. Dari profesi, kami akan tingkatkan pengetahuan," tutur dia.