Dokter hingga Polisi di Pontianak Diperiksa soal Kasus Surat Jalan Djoko Tjandra

30 Juli 2020 14:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono.  Foto: Dok. Polri
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono. Foto: Dok. Polri
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri terus mendalami kasus surat jalan Djoko Tjandra dengan tersangka Brigjen Prasetijo Utomo. Sejauh ini sebanyak 5 saksi kembali diperiksa penyidik.
ADVERTISEMENT
Karopenmas Divisi Humas Polri Brjgjen Pol Awi Setiyono mengatakan, 5 orang yang periksa yakni 2 fleet operation dari perusahaan PT TPA, seorang dokter, dan oknum polisi. Status mereka masih menjadi saksi.
Terdakwa dalam kasus Bank Bali, Djoko S. Tjandra bersiap meninggalkan ruang sidang Pengadilan negeri Jakarta Selatan, Senin (28/2/2000). Foto: Irham/Str/Antara
“Pada 29 Juli penyidik memeriksa saksi antara lain (berinisial) B (fleet operation PT TPA), SB (fleet operation PT TPA), saudara E dari Pontianak, saudara dokter P dari Pontianak, dan Iptu J dari Pontianak,” kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (30/9).
Surat jalan yang diduga diberikan kepada Djoko Tjandra. Foto: Dok. Istimewa
Awi menyebut, kelima saksi tersebut diperintah Brigjen Prasetijo untuk memuluskan urusan kaburnya Djoko Tjandra. Seperti diketahui, Djoko Tjandra dan Brigjen Prasetijo terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat menggunakan pesawat pribadi.
“Status masih saksi,” ujar Awi.
Infografik: Dibalik E-KTP Kilat Djoko Tjandra Foto: kumparan

Surat Jalan Djoko Tjandra

Dalam surat jalan yang ditandatangani Brigjen Prasetijo, Djoko Tjandra disebut sebagai konsultan. Surat itu merupakan modal untuk memuluskan perjalanan menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan itu, Brigjen Prasetijo turut mengawal Djoko Tjandra sampai ke Pontianak. Mereka bahkan berada dalam satu pesawat.
Terkait kasus ini, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Brigjen Prasetijo terancam 6 tahun penjara. Ia dikenakan Pasal terkait pemalsuan surat jalan, dan surat keterangan bebas COVID-19.
“Dari kesimpulan gelar perkara menetapkan 1 tersangka BJPU. Dengan pasal 263 KUHP ayat 1 jo 2 dan pasal 246 KUHP, dan 221 KUHP ayat ke 1 dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara,” kata Sigit di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (27/7).
Infografik Polisi yang Terkait Kasus Djoko Tjandra. Foto: Jarwo/kumparan
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: