Dokter RS Persahabatan ke Luhut: Teman Daerah Nangis, Obati Corona Pakai Vitamin

25 September 2020 16:29 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Erlina Burhan. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dr Erlina Burhan. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Erlina Burhan prihatin dengan kondisi rumah sakit di banyak daerah. Kepada Luhut Binsar Panjaitan, dokter spesialis paru di RS Persahabatan itu mengeluhkan minimnya pasokan obat untuk pasien corona di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
"Yang menjadi masalah sekarang adalah, jumlah kasus setiap hari yang terus naik. Ada teman-teman kami yang dari daerah menangis, mengatakan, lihat pasien tapi cuma bisa kasih vitamin, karena obat-obat [terkait corona] sering tidak tersedia," ujar Erlina dalam rapat yang digelar Luhut bersama para dokter, Jumat (25/9).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pengelolaan Taman Nasional Komodo. Foto: Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
Selain menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut kini ditunjuk Presiden Jokowi sebagai koordinator COVID-19 di 9 wilayah. Mendengar curhatan Erlina, Luhut mengaku sudah memarahi pihak Kemenkes dan berjanji fokus pada pasokan obat, alat kesehatan, dan penanganan corona khususnya untuk pasien kritis.
"Thank you very much Anda punya penjelasan. Saya jangan dibuat terharu, jadi saya sedih, karena kemarin saya sudah marahi ini semua orang Menteri Kesehatan, bahwa obat itu kunci, Bu. Jadi makanya obat, alat, training, itu jadi kunci. Makanya saya sudah bilang beliin saja itu alat, sehingga kita bisa menyelamatkan nyawa orang di ICU itu," tutur Luhut.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat, Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, melaporkan bahwa obat impor corona jenis Remdesivir sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta. Namun, kata Doni, obat itu terhalang bea masuk.
Doni Monardo mengecek kesiapan pembukaan dua tower di RSD Wisma Atlet Kemayoran untuk isolasi pasien corona. Foto: BNPB
"[Jadi] belum bisa diambil karena untuk bea masuk mereka ini harus dibayarkan, mengingat belum didaftarkan di Satgas, Pak Menko. Malam ini diproses, dan besok pagi akan diurus supaya kesempatan pertama, besok, remdesivir sudah bisa keluar dari bandara," tutur Doni secara virtual.
Luhut pun memastikan obat corona harus cepat didistribusi. Iya akan mengurusi pihak bandara untuk mempercepat izin obat dikeluarkan dari bandara.
"Oke, enggak ada masalah, cokok kepalanya kalau enggak dikeluarin nanti, tuh. Pokoknya keluar barangnya dulu, nanti baru kita urus, ya. Faktor kemanusiaan, kok, cepat emergency, ya. Ini cuma enggak ada obatnya itu, Pak Doni, cuma enggak ada sepuluh ribu dan empat ribu, jadi kan itu paru sudah parah," tutur Luhut.
ADVERTISEMENT
"Nah, hanya saya minta, Daniel (Stafsus Kemenkes), nanti kamu, tuh, mendistribusikan obatnya secara adil," kata Luhut ke Daniel.