Donald Trump: Kamala Harris Itu Komunis

9 Oktober 2020 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump. Foto: Yuri Gripas/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump. Foto: Yuri Gripas/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang cawapres Partai Demokrat Kamala Harris.
ADVERTISEMENT
Serangan verbal dilakukan usai Harris berhadapan dengan cawapres Trump, Mike Pence, dalam debat di Universitas Utah, Rabu (7/10) malam waktu setempat.
"Dia begitu buruk, sama sekali tidak disukai. Dia itu komunis," ucap Trump saat diwawancarai lewat telepon oleh Fox News mengenai debat cawapres lalu.
Calon wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris memberikan tanggapan saat debat kampanye wakil presiden di kampus Universitas Utah, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
Sindiran tidak sampai di situ. Trump juga mengatakan, Harris seorang monster.
Trump rutin menyerang Harris sejak perempuan tersebut dipilih jadi cawapres Partai Demokrat.
Sebelumnya, Trump mengatakan Harris sebagai perempuan gila, demikian dikutip dari Independent.
Dalam kesempatan lain Trump mengklaim Harris tidak punya kemampuan menjalankan tugas wapres.
Dalam debat cawapres lalu, Harris sempat menyinggung Trump. Dia mengatakan, Trump adalah Presiden AS terburuk sepanjang sejarah.
Profil Kamala Harris
Calon wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris bersama suaminya Doug Emhoff usai debat kampanye wakil presiden di kampus Universitas Utah, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat. Foto: Brian Snyder/REUTERS
Kamala Harris lahir di California pada 20 Oktober 1964. Perempuan yang kini berusia 55 tahun itu merupakan wanita Afrika-Amerika keturunan Jamaika-India. Dia menjabat sebagai jaksa penuntut dan Jaksa Agung di California pada 2011 hingga 2017.
ADVERTISEMENT
Dia juga menjadi jaksa di San Fransisco pada 2004 hingga 2011. Setelah itu dia menjadi Senator mewakili California.
Harris pernah bertarung memperebutkan kursi capres AS dari Partai Demokrat. Kemudian setelah mundur dari konvensi Demokrat, Harris langsung mendukung Joe Biden.
Harris juga menjadi satu-satunya perempuan kulit hitam kedua yang terpilih dalam pemilihan senat pada 2016. Selama menjadi senator, Harris terkenal sebagai sosok yang vokal dan kritis. Terutama menyangkut reformasi kepolisian AS dan keadilan sosial.
Harris juga terkenal sebagai salah satu tokoh yang rajin memberikan kritik terhadap Presiden AS Donald Trump.
Terutama dalam insiden tewasnya pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi pada pertengahan Mei lalu di Minneapolis, Harris juga ikut memberikan suaranya. Bahkan dia ikut turun ke jalan di Washington bersama ratusan warga AS lainnya.
ADVERTISEMENT