Donald Trump Pastikan Para Perusak Patung Bersejarah di AS Dihukum Berat

27 Juni 2020 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump saat kampanye di Pusat BOK, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump saat kampanye di Pusat BOK, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan membatalkan kunjungannya ke Resor Golf pribadinya di Bedminster, New Jersey, pada akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Capres dari Partai Republik itu mengatakan, dirinya akan tetap berada di Washington dan memantau proses pengusutan aksi demonstrasi besar yang berujung ricuh atas kematian George Flyod beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (27/6), Trump menegaskan para massa yang terlibat dalam aksi pengrusakan hingga penjarahan dalam demo besar itu akan mendapat hukuman yang setimpal.
"Para pelaku pembakaran, anarkis, penjarah, telah dihentikan. Saya melakukan apa yang perlu untuk menjaga negara kita aman dan orang-orang ini akan dibawa ke pengadilan," kata Trump.
Trump menambahkan, dirinya telah menandatangi perintah eksekutif untuk melindungi sejumlah monumen bersejarah AS dari pengrusakan massa demonstrasi.
Bahkan, Trump mengatakan bagi mereka yang terbukti bersalah dalam pengadilan, sesuai dengan Undang-undang Pelestarian Peringatan Veteran tahun 2003 di AS, mereka terancam hukuman penjara 10 tahun.
ADVERTISEMENT
"Hukuman penjara yang panjang untuk tindakan melanggar hukum," ucap Trump.
Demonstrasi anti-rasialisme yang berlangsung di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, juga menyasar berbagai patung bersejarah. Salah satunya patung Presiden ke-7 AS, Anderw Jackson, di Washington.
Beruntung patung Anderw Jackson gagal dirobohkan oleh massa setelah anggota polisi dengan dibantu warga yang tidak ikut aksi, berhasil mencegah pengrusakan.
Selain itu, patung Christopher Columbus di Boston juga dirusak dan kepalanya dipenggal. Patung-patung yang dianggap sebagai awal mula penjajahan dan perbudakan di AS menjadi sasaran pengrusakan massa.
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!