Donald Trump Pekan Lalu Berencana Serang Iran, tapi Dibatalkan

17 November 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump pidato tanpa masker di balkon Gedung Putih di depan para pendukung yang berkumpul di South Lawn. Foto: Tom Brenner/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump pidato tanpa masker di balkon Gedung Putih di depan para pendukung yang berkumpul di South Lawn. Foto: Tom Brenner/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang tinggal beberapa bulan berkuasa, pekan lalu berencana menyerang Iran. Namun, hal itu akhirnya batal dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut disampaikan oleh seorang pejabat tinggi AS yang tak mau diungkap identitasnya. Dia menyebut usulan Trump disampaikan saat menggelar rapat di Oval Office pada Kamis (12/11).
Rapat dihadiri Wapres Mike Pence, Menlu Mike Pompeo, Plt Menhan Christopher Miller, dan Kepala Staf Gabungan Militer Jenderal Mark Miller.
Presiden Donald Trump dalam keterangannya terkait serangan roket Iran Foto: Reuters
Dalam pertemuan Trump meminta pendapat untuk menyerang situs nuklir Iran. Para penasihat Trump menolak rencana tersebut karena berpotensi menyebabkan konflik lebih luas.
“Dia meminta opsi. Mereka memberi skenario dan dia akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan,” ujar pejabat tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Hingga saat ini, Gedung Putih menolak memberikan komentar terkait rencana Trump menyerang Iran.
Selama hampir empat tahun memimpin AS, Trump menerapkan kebijakan agresif terhadap Iran. Dia menarik diri dari negosiasi nuklir dan memberlakukan sanksi ekonomi tambahan bagi Iran.
ADVERTISEMENT
Alasan yang dipakai Trump menekan Iran, karena dia menuduh program nuklir negara itu dilakukan untuk tujuan militer. Tuduhan Trump dibantah Iran, Teheran menegaskan program pengembangan nuklir dipakai untuk tujuan damai dan kehidupan warga sipil.