Donald Trump Sebut Blokir TikTok sebagai Hukuman untuk China

8 Juli 2020 19:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut rencana memblokir TikTok adalah hukum untuk China terkait wabah corona.
ADVERTISEMENT
AS menganggap China sebagai pihak yang patut disalahkan atas pandemi virus corona di dunia.
Sementara itu, aplikasi media sosial TikTok kerap terperangkap di antara perselisihan AS dan China. TikTok yang berasal dari perusahaan China dituduh AS sebagai alat spionase Beijing. Tudingan itu ditolak TikTok.
Donald Trump tiba di China Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Sedangkan komentar Trump terkait TikTok disampaikan disampaikan pada saat diwawancarai saluran Bloomberg News.
Ketika disinggung soal kemungkinan memblokir TikTok dan aplikasi asal China lainnya, Trump menjawab, "Ini sesuatu yang kami pertimbangkan."
"Ini bisnis besar. Lihat apa yang terjadi dengan China terkait virus, dan lihat apa yang China lakukan terhadap kami dan dunia, ini memalukan," kata Trump.
Ilustrasi TikTok Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

China dan TikTok Merespons Trump

Komentar Trump terkait rencana memblokir TikTok direspons Kemlu China. Mereka menyebut, pernyataan Trump tak beralasan.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan dari sejumlah politikus AS sama sekali tidak berdasar dan noda besar," ucap jubir Kemlu China, Zhao Lijian.
"Pemerintah China selalu meminta pebisnis China yang punya kerja sama di luar negeri untuk mematuhi hukum," sambung dia.
TikTok pun membantah tudingan mereka sebagai alat spionase Beijing. Mereka menegaskan akan selalu menjaga kerahasiaan data setiap penggunanya.
"TikTok dipimpin CEO orang AS dan ratusan karyawan dan pimpinan di bagian keselamatan, keamanan, produk dan kebijakan publik berada di AS," sebut pernyataan resmi TikTok.
"Kami tidak akan pernah memberikan data pengguna kami kepada China, bahkan bila kami diminta sekalipun," sambung mereka.