Donald Trump Yakin Selamat dari Voting Pemakzulan di Senat

19 Desember 2019 10:19 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Jim Bourg
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Jim Bourg
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin dirinya tidak akan dimakzulkan dalam proses voting Senat bulan depan. Sebelumnya, DPR AS telah memakzulkan Trump dalam dua pasal pelanggaran hukum.
ADVERTISEMENT
Dalam voting Rabu (18/12), mayoritas anggota DPR AS yang dipimpin Nancy Pelosi dari Partai Demokrat meloloskan pemakzulkan Trump pada voting. Dua pasal yang dikenakan terhadap Trump adalah penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalangi penyelidikan Kongres.
Dalam lebih dari 200 tahun sejarah AS, hanya ada tiga presiden yang melalui proses pemakzulan DPR. Selain Trump, ada Bill Clinton pada 1998 dan Andrew Johnson pada 1868. Pada 1974, Richard Nixon juga hendak dimakzulkan dalam kasus Watergate, namun dia mengundurkan diri sebelum proses dimulai.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: Reuters/Leah Millis
Trump tidak akan serta merta dilengserkan, ada proses selanjutnya, yakni sidang dan voting di Senat bulan depan. Dua per tiga dari 100 anggota Senat harus menyetujui pemakzulan sebelum Trump benar-benar didongkel dari kursi pemimpin negeri.
ADVERTISEMENT
Untuk proses berikutnya, Trump percaya diri. Berbeda dengan DPR AS yang dikuasai politikus Partai Demokrat, Senat dikuasai mayoritas oleh Partai Republik.
Untuk bisa memakzulkan Trump, harus ada sekitar 20 dari 53 politikus Partai Republik di Senat yang membelot mendukungnya. Sejauh ini, tidak ada dukungan terbuka untuk pemakzulan Trump dari anggota Senat Republik.
Ketua DPR Nancy Pelosi dalam voting pemakzulan Donald Trump. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
Keyakinan lolos dari pemakzulan disampaikan Trump melalui juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, pada Rabu (18/12). Dalam pernyataannya, Grisham mengatakan Presiden yakin Senat akan membatalkan pemakzulan atas dirinya.
"Hari ini menandai puncak dari salah satu episode politik memalukan di DPR dalam sejarah negara kita. Tanpa mendapatkan satu pun voting Republik, dan tanpa menghadirkan bukti kesalahan, Demokrat mendorong pasal pemakzulan tidak sah terhadap presiden melalui Dewan Perwakilan," kata Grisham.
ADVERTISEMENT
"Presiden yakin Senat akan memulihkan ketertiban, keadilan, dan proses yang benar, yang kesemuanya diabaikan dalam proses DPR. Dia siap untuk langkah selanjutnya dan yakin dia akan sepenuhnya dibebaskan," lanjut Grisham lagi.
Voting pemakzulan Donald Trump di DPR AS. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
Trump dituduh menahan bantuan dana untuk Ukraina agar Presiden negara itu menyelidiki tuduhan korupsi perusahaan energi. Putra Biden, Hunter, adalah salah satu petinggi perusahaan itu. Trump diduga ingin menjegal Biden, rivalnya pada pemilu 2020, melalui kasus tersebut.
Trump sebelumnya telah berkali-kali membantah tudingan konspirasi menjatuhkan Biden. Menurut Trump, upaya pemakzulan yang dimulai sejak September itu tidak lain adalah "witch-hunt" atau mencari-cari kesalahan.
Trump di hadapan para pendukungnya pada kampanye di Michigan, mengatakan politikus Partai Demokrat yang memakzulkannya "dipenuhi rasa kebencian"
ADVERTISEMENT
"Di saat kami menciptakan lapangan kerja dan berjuang untuk Michigan, sayap kiri radikal di Kongres dipenuhi rasa iri dan kebencian dan kemarahan, kalian lihat apa yang terjadi. Orang-orang itu gila," kata Trump.