Dongkrak Harga Komoditas Pasar, ASN Pemprov Jateng Borong Sayur Petani

4 September 2020 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASN Pemprov Jateng borong hasil panen petani. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
ASN Pemprov Jateng borong hasil panen petani. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
Musim panen di Jawa Tengah diliputi kekhawatiran bagi para petani. Pasalnya, berbagai komoditas sayuran saat ini tengah mengalami penurunan harga.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu petani di Lereng Gunung Merbabu, Sualim. Menurutnya, dampak pandemi ini mulai terasa bagi petani, terutama saat musim panen. Sualim mencontohkan, pada musim panen ini harga tomat anjlok hingga Rp 500-Rp 600 per kilonya.
“Untuk biaya petik saja sudah nggak nutup. Tomat itu harganya standar Rp 5.000 sebelum pandemi,” kata Sualim, Jumat (4/9).
Tanaman lain seperti kubis, kata Sualim, juga mengalami penurunan harga di kisaran Rp 400 per kilonya. Padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 2.500 per kilo. Hal inilah yang memicu Pemprov Jateng menggelar program Korpri Peduli Petani untuk menghimpun para ASN membeli sayur-sayuran tersebut dengan harga pantas.
Sualim sebagai petani dari Jawa Tengah mengatakan bahwa program Korpri Peduli Petani yang dirintis oleh Pemprov Jateng sangat membantu. Dia juga berharap agar kegiatan ini terus berlanjut.
“Saya sangat mendukung, jadi sudah ada kepedulian dari pihak pemerintah terhadap nasib kami. Karena sekarang juga biaya produksinya gede. Program ini sangat membantu, sangat mendukung,” kata Sualim.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjelaskan bahwa langkah memaksimalkan ASN untuk memborong hasil sayur petani ini dilakukan setelah dirinya mendapat keluhan dari petani.
"Saya itu disambati petani, pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Lalu saya minta ada gerakan dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak," kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (4/9).
Ganjar menerangkan, para ASN di lingkungan Pemprov Jateng sedang mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada.
"Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, mereka langsung membuat gerakan yang diinisiasi KORPRI dan pak Sekda. Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ucapnya.
Hasil panen yang diborong ASN Pemprov Jateng. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
Sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng disatukan dalam paket yang terbagi menjadi dua. Paket pertama seharga Rp 25.000 berisi cabai rawit merah, cabai rawit kriting, tomat, bawang merah, kubis dan labu siam. Kemudian, paket kedua dibanderol seharga Rp 45.000 berisi paket sayur yang sama namun ditambah telur sebanyak 1 kilogram.
Hingga kini sudah ada lebih dari 2.000 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.
"Harapan saya, Kabupaten/Kota juga melakukan ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke Bupati/Wali Kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," pungkasnya.