Doni Minta Pemda Pakai Potensi Lokal Tangani Corona: Jangan Pakai Bahasa Asing

15 Agustus 2020 17:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Doni Monardo. Foto: Pemprov Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Doni Monardo. Foto: Pemprov Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo kembali mengingatkan pemerintah daerah untuk menggunakan kearifan lokal dalam menyampaikan upaya penanganan virus corona kepada masyarakat. Dengan demikian, kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dapat terbangun dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Nah, kalau setiap daerah bisa memanfaatkan potensi-potensi lokal dan juga menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah yang dipahami masyarakat, maka ini akan mempercepat meningkatnya kesadaran masyarakat," kata Doni webinar 'Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit', Sabtu (15/8).
"Bahwa Presiden mengatakan gunakan kearifan lokal dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat," lanjut Doni.
Doni kemudian mencontohkan sejumlah isitilah dalam penanganan virus corona yang salah diartikan masyarakat karena menggunakan bahasa asing. Misalnya physical distancing dan new normal yang justru dianggap normal seperti sedia kala.
Infografik Istilah Baru Operasional Kasus COVID-19 Foto: Hod Susanto/kumparan
"Jangan kita gunakan bahasa asing yang masyarakat enggak ngerti. Kita bicara social distancing, kita bicara physical distancing, kita bicara new normal saja oleh masyarakat sudah dianggap itu sebagai normal. Sehingga mereka merasa boleh beraktivitas seperti sebelum terjadinya COVID-19," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Kepala BNPB itu pun menyambut baik peran organisasi di daerah yang mulai membantu penanganan corona, seperti Bonek di Surabaya, Jawa Timur. Bonek merupakan kelompok suporter klub sepak bola Persebaya Surabaya.
Dengan adanya peran Bonek, Doni menuturkan Surabaya dapat mulai mengatasi penyebaran virus corona. Diketahui Surabaya menjadi salah satu zona merah virus corona.
"Kemudian juga kita lihat organisasi-organisasi di tengah masyarakat, termasuk Bonek. Nah, saya memberikan apresiasi khusus kepada Bonek yang mampu menggerakan komunitas masyarakat Jawa Timur, terutama Surabaya kota. Sehingga mengalami penurunan luar biasa," tutup Doni.