Doni Monardo Akan Kembalikan Fungsi Konservasi Lokasi Longsor Sukabumi

11 Januari 2019 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo meninjau lokasi terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto:  Fachrul irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo meninjau lokasi terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo akan mengembalikan fungsi konservasi lokasi longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Lokasi itu masuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
ADVERTISEMENT
“Harus segera kembalikan fungsi konservasi. Yang saya dengar dari Pak Sekda ini wilayah Taman Nasional Halimun-Salak. Sesuai ketentuan, tidak boleh diganggu. Tapi fakta seperti ini, sehingga ke depannya ada yang bisa kita lakukan,” kata Doni saat meninjau lokasi longsor, Jumat (11/1).
Menurut Doni, longsor yang terjadi di Cimapag terjadi karena warga menggunakan tanah dengan kemiringan 30 derajat untuk lokasi persawahan. Padahal, kata Doni, struktur sawah yang kerap membutuhkan air akan membuat tanah rawan longsor.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo memberikan bantuan korban terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo memberikan bantuan korban terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Doni berniat untuk mengganti komoditas padi menjadi tanaman lainnya yang tetap bisa dimanfaatkan masyarakat namun juga bisa melindungi dari longsor. Jenderal bintang tiga itu rencananya juga akan mengganti tanaman padi dengan buah-buahan yang memiliki batang kuat sehingga bisa mencegah longsor.
ADVERTISEMENT
“Pohon yang mungkin sekelas padi tapi punya hasil yang lebih baik, tidak sedikit, contoh sereh wangi," tuturnya.
"Setelah ditanam usia tujuh bulan itu bisa dipanen dan harganya kalau dihitung, dibandingkan padi lebih bagus. Sereh wangi bisa menahan longsor,” kata pria yang baru dua hari dilantik sebagai Kepala BNPB itu.
Tim Sar Gabungan lakukan proses evakuasi korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. Basarnas)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Sar Gabungan lakukan proses evakuasi korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. Basarnas)
Mantan Pangdam Siliwangi tersebut memastikan seluruh warga yang terdampak longsor akan direlokasi. Lokasinya sedang dicari oleh Pemerintah Kabupaten.
“Direlokasi semua, yang harus dilakukan di sini adalah menanam vetiver (akar wangi). Kemudian menanam jenis tanaman keras,” pungkasnya.
Longsor yang menimpa satu kampung itu terjadi pada Senin (31/12/2018). Proses pencarian korban sudah dihentikan Minggu (6/1) lalu.
Kepala Pusat Data dan Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melaporkan 30 rumah dengan rincian 32 kepala keluarga atau sekitar 101 jiwa terdampak. Peristiwa ini mengakibatkan 32 warga ditemukan meninggal dunia, sementara satu orang lainnya dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT