news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Doni Monardo: BOR ICU RS Rujukan COVID-19 di Jakarta 68%, Harus Sadar Protokol

15 November 2020 18:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doni Monardo rapat penanganan COVID-19 di Palu. Foto: Dok. Satgas COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
Doni Monardo rapat penanganan COVID-19 di Palu. Foto: Dok. Satgas COVID-19
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) di 98 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta telah terisi (Bor Occupation Rate/BOR) 68 persen. Bahkan pada periode September lalu berada pada posisi 83 persen.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita berharap ruangan-ruangan ICU ini, termasuk juga ruangan isolasi, tidak boleh penuh. Satu hal, adalah meningkatkan disiplin dan kesadaran kolektif untuk tidak melakukan berbagai macam acara yang dapat menimbulkan kerumunan," kata Doni dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (15/11).
Doni juga mengatakan dalam 2 minggu terakhir kasus pasien corona mengalami peningkatan terutama di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit.
"Dalam dua minggu terakhir ini, angka kasus mengalami peningkatan terutama di ruang isolasi, yang semula 32 persen, saat ini naik ke posisi 53 persen," lanjut Doni.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
Doni menegaskan untuk mengajak masyarakat menghindari acara-acara yang menimbulkan kerumunan untuk menekan penyebaran virus corona.
"Ini hal yang sangat sulit, dari data yang kami peroleh peningkatan menggunakan masker sudah sangat bagus, termasuk cuci tangan, tetapi jaga jarak dan menghindari kerumunan ini masih belum optimal," lanjut Doni.
ADVERTISEMENT
Doni juga mengajak serta setiap lapisan masyarakat untuk dapat mencegah terjadinya kerumunan. Menurutnya seluruh pihak harus terlibat untuk turut serta mengendalikan virus corona.
"Pemerintah butuh bantuan dari segenap komponen masyarakat, utamanya tokoh-tokoh agama, yang kiranya bisa menjadi suri teladan untuk bisa mengingatkan masyarakat kita bahwa selama pandemi ini masih berlangsung, maka kita harus bisa menghindari adanya kerumunan," pungkas Doni.