Doni Monardo-BPPT Berangkatkan Mobile Lab BSL-2, Bantu Percepatan 3T di Daerah

16 Desember 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza melepaskan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza melepaskan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus untuk membantu proses 3T (testing, tracing, treatment) di sejumlah daerah. Bus ini diluncurkan untuk mempercepat upaya penanganan virus corona yang masih terus terjadi.
ADVERTISEMENT
"Untuk testing, tracing dan treating yang juga kita bisa mengimprovisasi dengan tracking yang saat ini juga kita sedang upayakan pengembangan aplikasi," jelas Kepala BPPT, Hammam Riza, yang ikut melepas mobile lab BSL-2 bersama Doni, Rabu (16/12).
Hammam menjelaskan, mobile lab BSL-2 merupakan salah satu hasil inovasi dari para peneliti dan perekayasa BPPT yang diharapkan dapat membantu peningkatan kapasitas uji spesimen di daerah. Sehingga, hasil pemeriksaan didapatkan lebih cepat dan akurat.
"Kapasitas pengujian di Indonesia saat ini telah mencapai 95 persen dari yang ditargetkan oleh WHO. Namun, sebagian laboratorium masih terpusat di beberapa kota besar, dan masih menunggu waktu di dalam pengujian spesimen tersebut," jelas Hammam.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza dalam acara pelepasan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Dok. BNPB
Ia kemudian merincikan mobile lab BSL-2 varian bus ini mengusung konsep mobile, aman, dan akurat, dengan berbagai penyempurnaan. Terdapat beberapa kelebihan mobile lab ini dibandingkan varian sebelumnya, seperti dibangun dengan platform bus untuk memperkuat konsep mobilitas. Sehingga dapat lebih mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian mobile lab terbaru ini juga memiliki tambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga dapat menggunakan reagen yang lebih bervariasi (metode magnetic beads) untuk menjaga keberlanjutan pengujian. Pengembangan juga dilakukan pada layout peralatan, sehingga akurasi data dan keamanan penguji spesimen dapat lebih ditingkatkan.
"Penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA sehingga menggunakan reagen yang bervariasi," ucap dia.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza usai meninjau mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Dok. BNPB
Lebih lanjut, mobile lab yang baru ini juga terdapat penyempurnaan pada sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless untuk menghindari adanya kontaminasi.

Doni Monardo Apresiasi Hasil Karya BPPT

Doni Monardo menyampaikan apresiasi atas hasil karya BPPT dalam rangka mempercepat penanganan COVID-19, khususnya di daerah-daerah. Dengan hadirnya mobile lab BSL-2 ini, maka diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita harus mendukung program-program inovasi ini agar kita tidak selalu tergantung dari produk-produk yang didatangkan dari luar negeri," tutur Doni.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza meninjau mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Dok. BNPB
Di sisi lain, Doni juga menilai adanya bus laboratorium bisa mengurangi permasalahan uji spesimen di daerah. Sehingga, kapasitas uji sampel dapat mengikuti standar Kemenkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Salah satu upaya untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang ada di daerah, karena tidak semua lab di daerah ini memiliki standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," jelas Doni.
"Ini adalah jawaban untuk menutupi kekurangan yang ada di daerah. Mudah-mudahan kehadiran mobile lab BSL-2 ini dapat mempercepat proses pemeriksaan spesimen," imbuh dia.
Usai diberangkatkan, mobile lab BSL-2 varian bus tersebut akan melakukan roadshow ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dinas Kesehatan Denpasar di Bali, dan Ponpes Darul Ulum Jombang di Jawa Timur untuk membantu pengujian sampel COVID-19. Rencananya, mobile lab ini akan kembali ke BPPT pada 29 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BPPT telah meluncurkan inovasi mobile lab BSL-2 varian kontainer/trailer yang dapat dipindah-operasikan ke berbagai daerah. Mobile lab varian kontainer ini telah beroperasi di beberapa daerah, seperti di Jakarta Timur, Plaju Palembang dan Medan Sumatera Utara.