Doni Monardo: DKI, Sumbar, Kalsel, Yogya Penuhi Standar Jumlah Tes Corona WHO

3 September 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Doni Monardo di Mobil Lab PCR Corona untuk Sulawesi Utara. Foto: covid19.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Doni Monardo di Mobil Lab PCR Corona untuk Sulawesi Utara. Foto: covid19.go.id
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan pemerintah terus berusaha meningkatkan testing, tracing, dan treatment dalam penanganan pandemi. Doni mengungkapkan, dalam beberapa kesempatan Indonesia mampu melakukan 30 ribu tes per hari sesuai yang ditargetkan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Untuk testing, Presiden menekankan pada kemampuan sekitar 30 ribu testing. Walaupun beberapa kali itu mampu lebih dari 30 ribu testing per hari, tapi itu jumlah spesimen, belum mencapai jumlah orang yang dapat merata di seluruh provinsi," kata Doni dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (3/9).
Doni mengatakan, jumlah testing masih belum merata di seluruh provinsi karena kemampuan testing yang baru memenuhi standar WHO baru ada di empat provinsi.
"Kemampuan testing yang baru memenuhi standar WHO baru 4 provinsi yaitu DKI, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Yogyakarta. Sementara provinsi lain masih belum walau kami sudah berusaha untuk menyalurkan bersama Kemenkes mesin PCR," jelasnya.
Pelaksanaan tes PCR (polymerase chain reaction) atau dikenal dengan tes usap tenggorokan untuk mengetahui ada tidaknya virus corona untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (25/7/2020). Foto: Humas Pemkab Pati-HO via ANTARA
Namun di sisi lain, pemeriksaan spesimen juga menemui kendala karena banyak petugas laboratorium yang akhirnya terpapar corona sehingga laboratorium harus ditutup.
ADVERTISEMENT
"Ini masih butuh berbagai macam langkah, termasuk upaya mencari teknologi yang aman bagi petugas laboratorium kita," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan 30 ribu tes corona per hari. Namun sekarang, target itu dirasa cukup berat.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemeriksaan spesimen virus corona per hari hanya mencapai sekitar 20-25 ribu.
"Target 30 ribu ini cukup berat pada saat ini dicapai, rata-rata sekitar 20-25 ribu, pernah 30 ribu dan kondisi ini terjadi karena upaya untuk memperkuat lab yang ada dan maksimalkan fasilitas di lab, itu tantangan semua," kata Wiku dalam konferensi persnya dari Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/8).